PENAJAM PASER UTARA – Bupati Penajam Paser Utara, Mudyat Noor, melantik Nicko Herlambang sebagai Dewan Pengawas Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Danum Taka untuk masa jabatan 2025–2029. Prosesi pelantikan dilaksanakan di ruang kerja bupati pada Kamis (26/06/2025), disaksikan sejumlah pejabat pemerintah daerah.
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Sekretaris Daerah Kabupaten PPU, Tohar, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Sodikin, Asisten III Bidang Administrasi Umum, Aini, serta Direktur Utama Perumda Air Minum Danum Taka, Abdul Rasyid. Hadir pula sejumlah pejabat lainnya yang turut memberikan dukungan atas pelantikan tersebut.
Dalam sambutannya, Bupati Mudyat Noor menegaskan pentingnya posisi Dewan Pengawas dalam struktur tata kelola perusahaan daerah. Ia menyampaikan bahwa jabatan ini bukan sekadar penghargaan, melainkan tanggung jawab yang menuntut integritas dan dedikasi penuh. “Pengawasan bukan hanya formalitas. Ini adalah kontribusi nyata untuk memastikan bahwa pelayanan air minum berjalan baik dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa peran Dewan Pengawas sangat strategis dalam memastikan operasional Perumda berlangsung secara efisien dan akuntabel. Kolaborasi dengan jajaran direksi dan dukungan dari pemerintah daerah menjadi hal penting yang turut ditekankannya. “Saya harap komunikasi yang harmonis, evaluasi yang objektif, dan pengawasan yang konstruktif terus dijaga demi kemajuan bersama,” pesannya.
Lebih lanjut, bupati mengungkapkan bahwa cakupan pelayanan air bersih di Kabupaten Penajam Paser Utara saat ini masih berada pada angka 26 persen. Namun ia menyampaikan optimisme bahwa dengan kerja keras dan upaya terpadu, target cakupan antara 40 hingga 50 persen akan segera terealisasi. “Dengan komitmen bersama, saya yakin kita mampu mewujudkan pelayanan publik yang prima dan menjangkau lebih luas sesuai harapan masyarakat,” tegasnya.
Menanggapi pelantikan tersebut, Nicko Herlambang mengutarakan pandangannya mengenai tantangan yang dihadapi Perumda. Ia menyebut keterbatasan sumber air baku, terutama dari Bendung Lawe-Lawe, menjadi tantangan utama. “PR terbesar kita saat ini adalah terkait sumber air baku. Selain itu, kita juga perlu mengejar proyek-proyek penyambungan pipa agar mendapat pendanaan, termasuk dari Bankeu,” ujarnya.
Nicko juga menyampaikan harapannya agar Perumda dapat meningkatkan keuntungan tahunan secara signifikan dan terus memperbaiki kinerja perusahaan. “Kita ingin organisasi berjalan dengan tertib, keuntungan bisa maksimal, dan kita semua paham bahwa tujuan Perumda adalah untuk kemakmuran masyarakat sebesar-besarnya. Tujuan akhirnya adalah terpenuhinya kebutuhan masyarakat dan berkurangnya beban APBD terhadap PDAM. Kuncinya adalah kolaborasi antara Dewas dan seluruh elemen PDAM,” pungkasnya. []
Penulis: Subur Priono | Penyunting: Nursiah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan