Bupati Sujiwo Turun Langsung Saat Kebakaran

PONTIANAK – Upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Barat terus diperkuat, tidak hanya melalui aksi langsung di lapangan, tetapi juga lewat pendekatan berbasis komunitas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat menilai bahwa kolaborasi antara aparat dan masyarakat memegang peran penting dalam menekan risiko kebakaran, terutama di wilayah yang tergolong rawan seperti area sekitar Bandara Internasional Supadio.

“Langkah ini dilakukan melalui sinergi antara BPBD, TNI, dan Polri demi memastikan upaya pencegahan berjalan secara efektif dan terkoordinasi,” ujar Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel, saat ditemui di Sungai Raya pada Minggu (8/6/2025).

Daniel menyampaikan bahwa patroli gabungan tetap menjadi instrumen utama dalam deteksi dini karhutla. Kegiatan ini diperluas ke berbagai titik yang kerap menjadi sumber api, dan tidak hanya terbatas di sekitar bandara.

“Kami bersama TNI dan Polri melakukan patroli rutin di wilayah sekitar bandara dan kawasan lainnya yang rawan karhutla,” tuturnya.

Namun demikian, Daniel menekankan bahwa upaya teknis semata tidak cukup. Menurutnya, peningkatan kesadaran publik menjadi fondasi utama dalam pencegahan jangka panjang.

“Melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan, kami ingin membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya mencegah karhutla sejak dini. Peran aktif masyarakat menjadi kunci dalam menekan jumlah kejadian,” katanya.

Dari sisi pemerintah daerah, komitmen kuat juga ditunjukkan oleh Bupati Kubu Raya, Sujiwo. Ia bahkan turun langsung ke lokasi saat terjadi kebakaran di areal SMA Negeri 4 Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, pada hari yang sama.

“Kami akan terus siaga dan responsif terhadap setiap potensi kebakaran hutan dan lahan. Pemkab Kubu Raya tidak akan tinggal diam, jika ada kejadian, kami akan turun langsung ke lapangan bersama pihak terkait,” ucap Sujiwo.

Lebih dari sekadar pemadaman, Sujiwo menggarisbawahi pentingnya membangun ketangguhan daerah terhadap bencana. “Ini bukan hanya soal memadamkan api, tapi bagaimana kita membangun sistem peringatan dini, edukasi, dan budaya tanggap bencana,” tambahnya.

Dengan pendekatan menyeluruh yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, aparat keamanan, hingga masyarakat, diharapkan potensi karhutla di Kalimantan Barat dapat ditekan seminimal mungkin. Aktivitas warga pun bisa berlangsung tanpa gangguan, termasuk kelancaran operasional bandara dan transportasi udara yang vital bagi perekonomian daerah. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X