Bursa Ketua KONI Kotim Ramai, 10 Tokoh Ambil Formulir

KOTAWARINGIN TIMUR – Pemilihan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) periode 2025–2029 memasuki fase krusial. Hingga hari terakhir pengambilan formulir pencalonan pada Selasa (1/7), tercatat sepuluh tokoh masyarakat menunjukkan minat untuk maju sebagai calon ketua. Fenomena ini disambut positif oleh Ketua Caretaker KONI Kotim Heriansyah, yang menilai antusiasme tersebut sebagai pertanda baik bagi dinamika organisasi keolahragaan di daerah ini.

“Ini luar biasa. Artinya, masyarakat yang peduli dan ingin memimpin KONI Kotim cukup banyak. Ada dari kalangan birokrasi, legislatif, pengurus cabor, bahkan tokoh masyarakat. Dinamikanya sehat dan berkembang,” ungkap Heriansyah. Nama-nama yang tercatat mengambil formulir antara lain SP Lumban Gaol, Sobtjiono, Ahmad Sarwo Oboy, Eka Sazli, Novia Yesiana, Suprianto, Hendra Sia, Gahara, Alexius Esliter, dan Andri Rizky Agustian. Kesepuluhnya berasal dari latar belakang yang beragam, mencerminkan luasnya perhatian terhadap organisasi ini.

Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) diselenggarakan lantaran kepengurusan sebelumnya telah melewati setengah masa jabatan. Para bakal calon diberikan waktu hingga 7 Juli 2025 untuk mengembalikan berkas pencalonan kepada Tim Penjaringan dan Penyaringan. Verifikasi berkas dijadwalkan pada 8 Juli, sementara pengumuman nama yang lolos seleksi akan dilakukan sehari sesudahnya.

“Kalau tidak ada yang memenuhi syarat, jadwal bisa diperpanjang. Tapi saya optimistis banyak yang serius maju dan sudah membangun komunikasi dengan cabor-cabor, sehingga tidak perlu ada perpanjangan nantinya,” kata Heriansyah. Ia menambahkan, maksimal tiga calon yang dapat maju ke tahap Musorkablub, dengan ketentuan harus mendapat dukungan minimal 30 persen dari total suara sah.

Terkait suara yang sah, Heriansyah menjelaskan bahwa saat ini jumlah cabang olahraga aktif meningkat dari sebelumnya 24 karena panitia memberi kesempatan kepada cabor yang masa Surat Keputusan-nya telah habis untuk melakukan perpanjangan. Selain cabor, dua lembaga yang juga memiliki hak suara adalah Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI dan Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi).

Kemunculan beberapa tokoh yang merupakan pejabat publik dalam bursa pencalonan tidak menjadi masalah menurut Heriansyah. “Sesuai regulasi sejak PON Papua 2021, pejabat publik diperbolehkan menjadi ketua KONI. Dulu tidak bisa, tapi sekarang sudah termuat dalam anggaran dasar organisasi. Jadi, tidak ada masalah selama memenuhi syarat,” katanya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kotim, Wiyono, mengapresiasi tingginya partisipasi dalam tahapan pencalonan. “Ini bukti bahwa masyarakat masih punya perhatian besar terhadap pembinaan olahraga. Kami berharap yang terpilih nanti benar-benar punya visi dan siap bekerja,” ucapnya. Ia menambahkan, Dispora akan mendukung penuh pengurus KONI yang baru untuk menghadapi berbagai agenda besar, termasuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026.

Wiyono juga berharap ada penyegaran dalam struktur kepengurusan mendatang. “Kami ingin pengurus baru lebih segar. Saya berharap 60 persen komposisi kepengurusan diisi oleh generasi muda, agar adaptif terhadap perkembangan teknologi dan pembinaan modern,” ujarnya.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com