BANJARBARU – Pemerintah Kota Banjarbaru semakin serius dalam menangani persoalan kesehatan ibu hamil dan anak yang berisiko stunting. Melihat tingginya angka kehamilan berisiko serta kasus balita dengan gizi kurang, Dinas Kesehatan Banjarbaru bersama Pemko meluncurkan sejumlah program dan bantuan gizi, termasuk distribusi susu serta suplemen penunjang.
Pada Minggu (28/09/2025), Wali Kota Banjarbaru, Erna Lisa Halaby, secara simbolis menyerahkan bantuan susu untuk 750 ibu hamil serta bantuan susu bagi balita. Tidak hanya itu, 500 bayi dan 500 balita juga mendapatkan sirup FE sebagai tambahan nutrisi. Penyerahan dilakukan di Puskesmas Rawat Inap Cempaka.
Wali Kota menegaskan, langkah ini diambil karena tingginya kasus ibu hamil berisiko serta masih adanya balita dengan potensi stunting dan angka kematian ibu serta bayi yang perlu ditekan. “Salah satu implementasi dilaksanakan dalam bentuk penyediaan ambulans untuk Puskesmas Cempaka, Banjarbaru Selatan, Sungai Ulin, Lianganggang, dan Puskesmas Guntung Manggis,” ujar Erna Lisa.
Bantuan gizi bukan satu-satunya program yang digulirkan. Pada kesempatan yang sama, Pemko Banjarbaru juga menyerahkan lima unit mobil ambulans untuk memperkuat layanan darurat di puskesmas di lima kecamatan. Kehadiran ambulans baru diharapkan mampu mempercepat penanganan medis, terutama bagi ibu hamil dengan kondisi gawat darurat.
Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru, Juhai Triyanti Agustina, menambahkan bahwa pihaknya juga meluncurkan inovasi berbasis digital. “Kita melaunching video hamil secara digital, supaya ibu hamil yang tidak sempat datang ke Puskesmas atau Posyandu bisa secara mandiri belajar,” ujarnya.
Video edukasi untuk ibu hamil ini bertujuan memperluas akses informasi kesehatan tanpa terbatas ruang dan waktu. Selain itu, diluncurkan pula video pemanfaatan antropometri digital serta program Inovasi Generasi Emas hasil kolaborasi Dinas Kesehatan dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Banjarbaru.
Rangkaian bantuan dan inovasi ini sekaligus menjadi bagian dari realisasi program kerja 100 hari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru. Dengan kombinasi bantuan gizi, fasilitas kesehatan, serta edukasi digital, pemerintah berharap angka stunting dapat ditekan dan kualitas kesehatan ibu serta anak di Banjarbaru meningkat.
Upaya terpadu ini mendapat apresiasi dari masyarakat, terutama kalangan tenaga kesehatan yang menilai bahwa peningkatan gizi ibu hamil dan balita, disertai sarana pendukung seperti ambulans, akan memberi dampak nyata terhadap layanan kesehatan.
Program ini juga diharapkan menjadi contoh kolaborasi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam mewujudkan generasi yang lebih sehat dan terbebas dari ancaman stunting. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan