Chat Rahasia Bocor, Waltz Jadi Korban Pertama

WASHINGTON – Mike Waltz, penasihat keamanan nasional Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dikabarkan akan segera mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri ini terjadi satu bulan setelah skandal kebocoran grup obrolan Signal yang berisi percakapan rahasia pejabat tinggi pemerintahan.

Menurut sejumlah sumber yang dekat dengan masalah ini, Waltz bersama wakilnya Alex Wong akan meninggalkan posisi mereka dalam waktu dekat. Presiden Trump disebutkan akan segera memberikan pernyataan resmi terkait pengunduran diri kedua pejabat tersebut. Jika benar terjadi, Waltz akan menjadi pejabat tingkat tinggi pertama yang mundur dari kabinet pemerintahan periode kedua Trump.

Seorang pejabat Gedung Putih menolak mengonfirmasi kabar tersebut. “Saya tidak ingin mendahului pengumuman apa pun,” kata pejabat itu kepada media pada Kamis (1/5).

Skandal yang memicu krisis ini bermula pada Maret lalu, ketika terungkap bahwa data dari grup obrolan Signal berisi pembahasan rahasia pejabat pemerintahan Trump telah bocor. Kebocoran ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai sistem keamanan komunikasi di lingkaran intelijen AS.

Majalah The Atlantic menjadi pihak pertama yang mengungkap skandal ini setelah salah satu editornya secara tidak sengaja dimasukkan ke dalam grup Signal tersebut. Grup ini digunakan pejabat keamanan nasional AS untuk mendiskusikan operasi militer rahasia, termasuk rencana serangan terhadap pemberontak Houthi di Yaman yang didukung Iran.

Waltz diduga menjadi pihak yang tidak sengaja mengundang editor The Atlantic ke dalam grup rahasia tersebut. Dalam sidang dengar pendapat di Kongres, Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard bersama pejabat intelijen lainnya membela penggunaan aplikasi pihak ketiga untuk keperluan komunikasi resmi.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth berusaha meredam kontroversi dengan menyatakan tidak ada informasi rahasia yang bocor. “Tidak ada unit, lokasi, rute, jalur penerbangan, sumber, metode, atau informasi rahasia,” tegas Hegseth, Rabu (26/3). Ia menyebut pesan-pesan tersebut hanya berisi pembaruan tim biasa.

Namun klaim Hegseth dibantah oleh dua sumber berbeda. Seorang pejabat pertahanan yang terlibat langsung dalam operasi tersebut, serta sumber lain yang mendapat pengarahan pasca insiden, mengonfirmasi bahwa informasi yang dibocorkan memang bersifat sangat rahasia.

Menteri Luar Negeri Marco Rubio menyebut insiden ini sebagai “kesalahan besar” yang memerlukan reformasi sistem komunikasi pemerintah. “Kita tidak boleh mengulangi kesalahan seperti ini,” tegas Rubio dalam pernyataannya.

Pengunduran diri Waltz menandai babak baru dalam pemerintahan Trump yang telah beberapa kali dilanda kontroversi keamanan informasi. Para analis memperkirakan insiden ini akan memicu perubahan kebijakan terkait penggunaan platform komunikasi di kalangan pejabat pemerintah. []

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com