China-AS Menegang! Klaim Siap Perang Apapun

BEIJING – Ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) kembali memanas, kali ini terkait perang dagang yang semakin intens. Kedua negara saling mengeluarkan pernyataan keras, dengan masing-masing menyatakan siap menghadapi perang dalam bentuk apa pun, baik itu perang tarif maupun jenis perang lainnya.

Konflik ini dimulai ketika Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif tinggi terhadap barang-barang China. Sebagai respons, Beijing cepat membalas dengan menerapkan tarif 10 hingga 15 persen pada produk pertanian dari Washington. Namun, perseteruan tersebut diperkirakan dapat meluas ke berbagai bidang lain, karena China mengklaim siap untuk menghadapi jenis perang selain perang dagang.

“Jika perang adalah yang diinginkan AS, baik itu perang tarif, perang dagang, atau jenis perang lainnya, kami siap berperang sampai akhir,” ujar Kedutaan Besar China di Washington dalam sebuah pernyataan yang disebarkan di platform X, seperti dikutip BBC, Kamis (06/03/2025). Pernyataan tersebut mengingatkan akan komentar keras sebelumnya dari juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian.

Pernyataan ini merupakan retorika terkuat yang pernah disampaikan China sejak Trump menjabat sebagai Presiden AS. Hal ini juga terjadi bertepatan dengan digelarnya Kongres Rakyat Nasional tahunan di Beijing, yang menjadi momen penting bagi para pemimpin China untuk menyampaikan pesan kepada dunia. Dalam kesempatan tersebut, Perdana Menteri China, Li Qiang, mengumumkan bahwa negara itu akan meningkatkan pengeluaran pertahanannya sebesar 7,2 persen pada tahun ini.

Li Qiang mengungkapkan bahwa perubahan besar tengah terjadi di dunia dengan kecepatan yang semakin cepat. Peningkatan anggaran militer tersebut diharapkan dapat memperkuat posisi China dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk ancaman perang dagang dengan AS. Sebelumnya, pada Oktober 2024, Presiden Xi Jinping juga meminta pasukan untuk meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi potensi perang, terutama saat latihan militer di sekitar pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.

Tanggapan keras datang dari Pentagon. Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, dalam wawancaranya dengan Fox News pada Rabu (05/03/2025), menegaskan bahwa AS juga siap menghadapi perang jika diperlukan.  “Kami siap,” tegas Hegseth.

“Mereka yang mendambakan perdamaian harus bersiap untuk perang,” ujarnya, mengingatkan pentingnya mempertahankan kekuatan militer untuk menghindari konflik yang lebih besar.

Hegseth menambahkan bahwa AS tengah membangun kembali militernya dan memulihkan kemampuan pencegahan, agar bisa menghadapi berbagai ancaman.

“Kita hidup di dunia yang berbahaya dengan negara-negara kuat yang memiliki ideologi yang sangat berbeda,” kata Hegseth. Ia juga menekankan bahwa menjaga kekuatan militer adalah kunci untuk mencegah perang, meskipun ia juga mengakui bahwa kerja sama dengan China, termasuk dengan Presiden Xi Jinping, tetap menjadi prioritas jika memungkinkan.

Ketegangan ini semakin menunjukkan bahwa hubungan antara China dan AS tetap diliputi ketidakpastian. Kedua negara tersebut kini berada di ambang konfrontasi yang tidak hanya terbatas pada bidang ekonomi, tetapi juga pada isu-isu militer dan geopolitik yang lebih luas. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X