BEIJING – China mengutuk keras tindakan militer Israel yang menembaki rombongan diplomat asing saat mereka mengunjungi kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat, pada Rabu (21/5). Kementerian Luar Negeri China melalui juru bicaranya, Mao Ning, menegaskan penentangan terhadap tindakan yang membahayakan keselamatan diplomat. “Kami menuntut dimulainya penyelidikan penuh agar insiden serupa tidak terjadi lagi,” kata Mao, seperti yang dikutip dari berbagai sumber.
Insiden tersebut terjadi ketika militer Israel melepaskan tujuh kali tembakan peringatan untuk mengusir delegasi diplomatik asing yang melakukan kunjungan resmi ke Tepi Barat. Delegasi yang terdiri dari lebih dari 20 negara, termasuk Uni Eropa, Inggris, Prancis, Kanada, dan China, tengah berada dalam misi untuk memantau situasi kemanusiaan di sekitar kamp pengungsi. Rekaman video yang beredar memperlihatkan tembakan dilepaskan oleh tentara Israel ke arah delegasi tersebut saat mereka menjauh dari gerbang yang menghalangi jalan.
Setidaknya tujuh kali tembakan terdengar dalam video tersebut. Salah satu delegasi terlihat memberi peringatan kepada rombongan lainnya, “Dekati tembok, dekati tembok,” sambil mereka berjalan menjauh dari lokasi kejadian. Meskipun kunjungan delegasi tersebut telah dikoordinasikan sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menuduh bahwa rombongan itu menyimpang dari rute yang telah disetujui. “Delegasi tersebut memasuki wilayah yang tidak diizinkan bagi mereka,” ujar pihak IDF. Mereka juga menambahkan bahwa tembakan peringatan dilakukan untuk menjauhkan delegasi dari area yang dianggap berbahaya.
Namun, pandangan berbeda datang dari Direktur Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB di Tepi Barat, Roland Friedrich, yang membantah penjelasan dari militer Israel. Friedrich menyatakan bahwa insiden tersebut menunjukkan penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh pasukan Israel, yang sering kali berakibat fatal terhadap warga sipil tak bersenjata. “Insiden ini adalah pengingat nyata dari penggunaan kekuatan berlebihan di Tepi Barat,” kata Friedrich, yang menambahkan bahwa hal ini menimbulkan kekhawatiran atas cara keterlibatan pasukan Israel terhadap warga sipil.
Sebagai respons atas insiden tersebut, negara-negara Eropa segera memanggil duta besar Israel untuk menyampaikan protes mereka. Beberapa pejabat Eropa dan negara lain turut mengutuk penembakan ini, termasuk perwakilan dari Irlandia, Belgia, Slovenia, Portugal, Jerman, Belanda, Norwegia, Denmark, dan Inggris. Kementerian Luar Negeri dari Yordania, Mesir, Turki, dan Qatar juga mengeluarkan kecaman keras terhadap tindakan Israel.
Indonesia turut menyatakan kecaman yang serupa. “Indonesia mengecam keras penembakan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap para diplomat dalam kunjungan resmi di Tepi Barat, Palestina, pada 21 Mei,” demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri RI melalui akun X, pada Jumat (23/5). Kemlu RI menyatakan bahwa insiden ini kembali menunjukkan sikap Israel yang mengabaikan hukum internasional, yang menyebabkan ketidakadilan bagi rakyat Palestina yang terus terjadi di tanah air mereka. []
Redaksi11
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan