BEIJING – China menanggapi serangan Israel yang menggempur Rumah Sakit Nasser di Jalur Gaza, Palestina, pada Senin (25/08/2025), yang menewaskan 20 orang termasuk sejumlah jurnalis. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menyatakan keterkejutannya atas serangan brutal yang dilakukan pasukan Zionis tersebut.
“Kami terkejut dan mengutuk fakta bahwa tenaga medis dan jurnalis sekali lagi kehilangan nyawa dalam konflik tersebut,” ujar Guo dalam konferensi pers pada Selasa (26/08/2025), dikutip AFP. Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan menyampaikan simpati kepada keluarga yang ditinggalkan.
Guo menekankan bahwa China sangat prihatin dengan situasi di Jalur Gaza dan menegaskan bahwa segala tindakan yang membahayakan warga sipil, termasuk kekerasan terhadap jurnalis, harus dihentikan. “China mengutuk semua tindakan yang merugikan warga sipil termasuk kekerasan terhadap jurnalis,” kata dia.
Menurut Guo, Israel perlu segera menghentikan operasi militer di Gaza, mencapai gencatan senjata yang berkelanjutan, serta membuka akses penuh bagi bantuan kemanusiaan. Serangan terhadap Rumah Sakit Nasser berlangsung secara beruntun, menyebabkan puluhan korban tewas, termasuk tenaga medis, tim tanggap darurat, serta jurnalis dari Al Jazeera, Associated Press, Reuters, dan dua kontributor media lainnya.
Ketiga media tersebut menyampaikan kecaman atas serangan itu dan mengirimkan belasungkawa kepada keluarga korban. Insiden ini terjadi bersamaan dengan operasi militer besar-besaran yang menargetkan Kota Gaza, di tengah agresi yang masih berlangsung di wilayah Palestina.
Sejak awal agresi Israel pada Oktober 2023, serangan militer telah menimbulkan korban sipil yang signifikan dan menghancurkan berbagai infrastruktur. Dampak dari serangan ini menyebabkan lebih dari 62.000 warga Palestina tewas dan jutaan lainnya menjadi pengungsi, memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah terjadi di kawasan tersebut.
China menekankan pentingnya perlindungan terhadap warga sipil dan tenaga media, serta menyerukan agar seluruh pihak terkait menahan diri dan memprioritaskan penyelesaian damai di tengah konflik yang terus berlangsung.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan