JAKARTA – Kebakaran hebat melanda kawasan permukiman di Cilincing, Jakarta Utara, pada Minggu (21/09/2025) malam. Sebanyak 15 rumah warga dilaporkan habis terbakar dalam peristiwa yang berlangsung cepat sekitar pukul 19.40 WIB.
Kasiops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, menyebut api diduga berasal dari korsleting listrik. “Dugaan penyebab (akibat) fenomena listrik,” kata Gatot, dikutip Detik, Senin (22/09/2025).
Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.13 WIB setelah petugas dikerahkan dengan armada pemadam ke lokasi. Butuh waktu lebih dari satu jam untuk memastikan si jago merah tidak lagi merembet ke rumah lain yang berdempetan di kawasan padat penduduk itu.
Meski tidak ada korban jiwa, seorang warga dilaporkan mengalami luka bakar di bagian wajah. Korban langsung dibawa ke Puskesmas Kecamatan Cilincing untuk mendapatkan perawatan medis. Kondisinya kini masih dalam pemantauan tenaga kesehatan.
Kerugian materi akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp1,47 miliar. Angka tersebut meliputi rumah yang hangus terbakar beserta barang-barang berharga milik warga. Sebagian besar korban kebakaran hanya sempat menyelamatkan diri tanpa bisa membawa harta benda mereka.
Sejumlah warga menyebut api begitu cepat menjalar, sehingga banyak penghuni rumah yang panik dan berlarian keluar. “Api langsung besar, orang-orang teriak-teriak minta tolong. Semua sibuk menyelamatkan diri,” ungkap salah seorang saksi mata di lokasi kejadian.
Kebakaran yang berulang kali terjadi di kawasan padat penduduk seperti Cilincing kembali menyoroti masalah keselamatan lingkungan dan kesiapan instalasi listrik rumah warga. Petugas damkar mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama dari korsleting listrik yang menjadi penyebab paling dominan.
Selain itu, peristiwa ini juga menegaskan pentingnya sistem penanggulangan bencana di tingkat lingkungan. Dengan rumah-rumah yang berdiri rapat, satu percikan api saja dapat menyebabkan kebakaran besar. Pemerintah daerah bersama aparat terkait diharapkan meningkatkan sosialisasi tentang penggunaan instalasi listrik yang aman serta menyediakan sarana pemadam darurat di lingkungan warga.
Sementara itu, pasca-kebakaran, warga yang terdampak kini mengungsi di rumah kerabat maupun pos darurat sementara. Mereka berharap adanya bantuan cepat dari pemerintah kota, baik berupa kebutuhan pokok maupun perbaikan fasilitas tempat tinggal.
Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan pendataan menyeluruh terhadap jumlah kepala keluarga yang terdampak. Investigasi lebih lanjut terkait penyebab kebakaran juga masih dilakukan untuk memastikan dugaan korsleting listrik benar adanya. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan