CSR Jadi Solusi Keterbatasan Anggaran Olahraga di Kaltim

SAMARINDA – Upaya mendorong kemajuan olahraga di Kalimantan Timur (Kaltim) tidak hanya bergantung pada anggaran pemerintah daerah. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim kini mengajak perusahaan-perusahaan untuk berperan lebih aktif dalam menyalurkan dana tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) demi mendukung pembinaan serta pengembangan olahraga masyarakat.

Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Sugiarta, menegaskan bahwa keterlibatan pihak swasta sangat penting untuk mengatasi keterbatasan anggaran pemerintah. Menurutnya, partisipasi perusahaan dalam mendanai kegiatan olahraga dapat menjadi penopang bagi lahirnya lebih banyak prestasi di tingkat daerah maupun nasional.

“Kemarin, dalam bidang olahraga prestasi, salah satu perusahaan seperti PT Bayan turut mendanai dan melaksanakan beberapa kegiatan olahraga,” ujarnya saat diwawancarai di Kantor Dispora Kaltim, Selasa (12/8/2025).

Bagus menjelaskan bahwa olahraga di Kaltim memiliki potensi yang besar untuk berkembang. Namun, kendala klasik berupa keterbatasan anggaran sering kali menjadi penghambat. Oleh sebab itu, sinergi antara pemerintah daerah, organisasi olahraga, dan pihak perusahaan melalui dana CSR menjadi solusi yang diharapkan mampu memperkuat pembinaan atlet dan memperluas partisipasi masyarakat.

“Kami di Dispora, bersama organisasi olahraga di kabupaten/kota, terus mendorong agar pemerintah daerah juga aktif menjalin komunikasi dengan perusahaan-perusahaan. Melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR), kita bisa mengembangkan dan mensosialisasikan berbagai cabang olahraga masyarakat di daerah,” jelasnya.

Olahraga masyarakat yang tumbuh di Kaltim sangat beragam, mulai dari olahraga tradisional hingga cabang modern yang sudah dipertandingkan di tingkat provinsi maupun nasional. Potensi tersebut, kata Bagus, tidak boleh dibiarkan berhenti hanya karena keterbatasan anggaran.

“Olahraga masyarakat jumlahnya cukup banyak, termasuk yang dipertandingkan di tingkat provinsi maupun nasional. Dengan dukungan dana CSR, pengembangan dan pembinaan olahraga bisa lebih optimal meskipun anggaran pemerintah daerah terbatas,” tegasnya.

Dana CSR yang digulirkan perusahaan, lanjutnya, dapat digunakan dalam berbagai bentuk dukungan. Misalnya, pembangunan fasilitas olahraga, pengadaan peralatan, hingga penyelenggaraan kompetisi yang melibatkan masyarakat secara luas. Upaya tersebut bukan hanya meningkatkan kualitas pembinaan atlet, tetapi juga memberi ruang bagi generasi muda untuk aktif dalam kegiatan yang sehat.

Dispora Kaltim juga berkomitmen menjadi jembatan antara komunitas olahraga dengan pihak swasta. Dengan komunikasi yang baik, diharapkan semakin banyak perusahaan yang tertarik menyalurkan CSR untuk sektor olahraga. Hal ini dipandang penting agar manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh kalangan atlet, tetapi juga oleh masyarakat secara umum.

Lebih jauh, Bagus menekankan bahwa dukungan CSR tidak sekadar soal pembinaan prestasi, melainkan juga menyangkut pembangunan karakter generasi muda. Melalui olahraga, anak-anak dan remaja dapat diarahkan ke kegiatan positif yang melatih disiplin, sportivitas, dan daya juang, sekaligus menjauhkan mereka dari aktivitas negatif.

“Sinergi ini bukan hanya soal pembinaan prestasi, tetapi juga membentuk karakter generasi muda yang sehat, berdaya saing, dan menjauh dari aktivitas negatif,” pungkasnya. []

Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com