HANOI — Truong My Lan, konglomerat properti asal Vietnam yang sebelumnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena kasus pencucian uang senilai lebih dari US$17 miliar atau setara dengan sekitar Rp285 triliun, mendapatkan pengurangan hukuman menjadi 30 tahun penjara setelah menjalani proses banding.
Dalam persidangan banding yang digelar Senin (21/04/2025), pengadilan mempertahankan vonis bersalah atas tiga tindak pidana, namun menyatakan bahwa Lan dapat dijatuhi hukuman 30 tahun sebagai bentuk pertimbangan terhadap upaya kompensasi yang telah ia lakukan.
“Lan memainkan peran utama, tetapi kami juga mempertimbangkan jumlah uang yang telah dihabiskan Lan untuk mengatasi konsekuensinya (memberi kompensasi ke para korban),” ujar hakim Pham Cong Moui, sebagaimana dikutip dari AFP.
Truong My Lan sebelumnya dinyatakan bersalah mencuri dana dari Saigon Commercial Bank (SCB) melalui praktik penipuan senilai total US$27 miliar. Angka ini setara dengan enam persen dari produk domestik bruto (PDB) Vietnam pada tahun 2023.
Kasus ini mencuat ke publik pada April 2024, ketika pengadilan menetapkan bahwa Lan merupakan dalang utama dalam skema kejahatan finansial yang dilakukan secara sistematis dan kompleks. Selain pencucian uang, ia juga terbukti melakukan perdagangan lintas batas secara ilegal.
Meski secara resmi hanya memiliki lima persen saham di SCB, pengadilan menemukan bahwa Lan mengendalikan lebih dari 90 persen kepemilikan bank tersebut melalui jaringan keluarga, kolega, dan karyawan dekatnya.
Dalam pernyataannya di persidangan banding, Lan menyebut bahwa situasi yang dialaminya adalah sebuah musibah.
“Sejak dipenjara, saya telah berusaha semaksimal mungkin untuk mencari solusi terbaik menangani proyek dan properti saya. Mohon akui usaha saya,” katanya.
Pengadilan juga mengindikasikan bahwa Lan dapat terhindar dari hukuman mati apabila ia mampu mengembalikan setidaknya tiga perempat dari aset yang dinyatakan hilang akibat kejahatannya.
Perkara yang melibatkan Truong My Lan menjadi salah satu kasus kejahatan finansial terbesar dalam sejarah Vietnam modern dan membuka kembali perdebatan mengenai integritas sektor perbankan di negara tersebut. []
Redaksi03