Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
SEOUL – Danielle, anggota dari grup K-pop NJZ, baru-baru ini mengungkapkan kritik terbuka terhadap sistem pelatihan K-pop yang menurutnya terlalu ketat dan membatasi kreativitas para trainee. Dalam wawancaranya, Danielle menceritakan pengalamannya selama menjalani pelatihan yang penuh tekanan.
Menurut Danielle, meskipun ia sering merasa ada yang tidak beres dalam sistem pelatihan tersebut, tekanan dari lingkungan sekitar membuatnya berusaha meyakinkan diri bahwa apa yang dialaminya adalah hal yang wajar. Ia mengungkapkan bahwa perasaan tersebut sangat mempengaruhi mental dan kreativitasnya saat berada dalam proses pelatihan, sebagaimana dikutip dari akunnya, Jumat (21/03/2025).
Salah satu masalah yang ia soroti adalah ketatnya aturan yang diterapkan kepada para trainee, termasuk pembatasan terhadap kebebasan pribadi mereka. Di ruang latihan, ia merasa terus diawasi oleh pihak manajemen, yang membuatnya merasa tidak bebas dalam berekspresi. Selain itu, ia juga mengingat bagaimana pola makan para trainee diatur secara ketat oleh agensi, yang semakin memperlihatkan betapa terbatasnya ruang gerak mereka.
Danielle menilai bahwa aturan-aturan yang sangat ketat ini, meskipun dimaksudkan untuk mencetak idola yang sempurna, justru dapat menghambat perkembangan kreativitas para trainee. Menurutnya, untuk menjadi seorang seniman sejati, seseorang perlu merasa bebas dalam berkreasi tanpa takut dibatasi oleh aturan yang terlalu keras.
Kritik yang disampaikan Danielle ini menambah perbincangan tentang sistem pelatihan K-pop yang sering kali dianggap sangat menuntut dan terkadang mengorbankan kesejahteraan mental para pesertanya. Tanggapan terhadap kritik ini diperkirakan akan terus berkembang di kalangan penggemar K-pop, yang mulai menyadari pentingnya keseimbangan antara kerja keras dan kesehatan mental dalam industri hiburan. []
Redaksi03
