BANJAR – Fenomena tak biasa terjadi di wilayah ini ketika kawanan lutung primata langka yang dilindungi tiba-tiba muncul di permukiman warga Kecamatan Aluh-aluh. Kemunculan satwa liar tersebut direkam warga dan langsung menghebohkan masyarakat setempat.
Dua ekor lutung dewasa terlihat bertengger di atap seng rumah warga, sementara seekor lainnya berlarian sambil menggendong bayinya. Dalam unggahan Instagram @habarmtp pada Selasa (25/11/2025), disebutkan sedikitnya ada empat ekor lutung yang menampakkan diri. Warga pun keluar rumah untuk menyaksikan primata yang diduga berasal dari hutan sekitar permukiman tersebut.
Penampakan bayi lutung berbulu cokelat berbeda dengan induk dan kelompoknya yang berbulu abu-abu gelap menambah rasa penasaran warga. Namun hingga kini, jenis pasti lutung yang memasuki lingkungan penduduk itu belum dapat dipastikan.
Dalam video yang diunggah warga terdengar suara seseorang berkata, “Lutung berkeliaran di pemukiman warga di Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar, Kalimantanan Selatan. Banjan, Kalimantan Selatan,” sambil menunjuk kawanan lutung yang mondar-mandir di atap rumah. Video itu juga menyertakan penjelasan, “Lutung juga dikenal langur merupakan kelompok monyet dunia lama yang membentuk genus Trachypithecus. Secara garis besar, lutung tersebar di dua wilayah Asia Tenggaran dan India Selatan,” terangnya.
Pada 26 November 2024, akun @bksda_kalsel juga sempat mengunggah informasi soal lutung dahi putih (Presbytis frontata). Satwa ini termasuk jenis monyet yang dilindungi berdasarkan P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2018. “Hai sobat konservasi sudah pada kenal monyet jenis ini belum?” tulis BKSDA saat itu.
Lutung dahi putih dikenal dengan ciri bulu hitam dan bercak putih khas di bagian dahi. Mereka hidup berkelompok 8–10 ekor, bersifat arboreal, dan aktif di siang hari. Primata ini telah masuk kategori rentan (vulnerable) menurut IUCN Red List sejak 2008 dan tercatat dalam Apendiks II CITES.
Dalam unggahan itu, BKSDA mengajak masyarakat lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan. “Yuk sanak, Mari kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem alam untuk keberlangsungan hidup semua makhluk di bumi ini,” ajaknya.
Lokasi kemunculan lutung saat itu berada di Desa Sembilang, daerah penyangga CA Teluk Kelumpang, Kabupaten Kotabaru.
Kembalinya fenomena lutung masuk kampung di tahun 2025 ini menguatkan dugaan bahwa habitat mereka semakin terdesak. Warga diimbau melapor jika melihat satwa liar tersebut untuk menghindari potensi konflik manusia–satwa. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan