Dari Kuburan Sunyi ke TMP, Kisah Haru C Willem Penerjun Kalimantan

PALANGKA RAYA – Di balik kisah besar penerjunan pertama pasukan udara Indonesia di Kalimantan, tersimpan nama yang lama terlupakan: Cornelius Willem, atau yang akrab disapa C Willem. Sosok ini bukan sekadar prajurit, melainkan bagian dari sejarah penting Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) yang mengawali operasi penerjunan pertama di tanah air.

Kini, setelah puluhan tahun jasadnya bersemayam di TPU Barimba, Kabupaten Kapuas, nama C Willem kembali disorot. Dalam sebuah langkah penuh makna, jenazahnya akan dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Sanaman Lampang, Palangka Raya, sebagai bentuk penghargaan atas jasa besarnya untuk negeri.

Tugu Palagan Sambi di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, menjadi saksi bisu peristiwa bersejarah itu. Dari tugu itu pula, ingatan tentang para penerjun pertama termasuk Letnan Muda Udara Dua C Willem kembali dihidupkan.

Bagi keluarganya, kabar penghargaan ini menjadi hadiah tak ternilai. Apriyani Yustina (62), putri dari almarhum C Willem, tak kuasa menahan haru saat mengetahui sang ayah akhirnya diakui sebagai pahlawan. “Mengetahui hal itu luar biasa bagi saya. Ternyata ada penghargaan untuk ayah saya,” kata Apriyani saat ditemui di Paviliun Tjilik Riwut, Palangka Raya, Minggu (09/11/2025).

Ia menceritakan, awalnya hanya berniat memugar makam sang ayah. Namun takdir berkata lain. Saat berada di Kapuas, keponakannya menemukan unggahan di media sosial tentang Heritage Lanud Iskandar, rumah sejarah penerjunan di Pangkalan Bun.

Rasa penasaran membawa Apriyani dan keluarga menyusuri jejak sejarah itu. Setibanya di Lanud Iskandar, mereka disambut dengan kabar mengejutkan: pihak Lanud telah lama mencari C Willem untuk diabadikan dan dimakamkan di TMP Sanaman Lampang. “Kami dapat informasinya baru satu bulanan terakhir,” ucap Apriyani penuh haru.

Kini, penantian panjang itu berakhir bahagia. Sang ayah akan beristirahat di taman pahlawan, sejajar dengan para prajurit yang turut menjaga langit Indonesia.

Kepala Pengelolaan Informasi dan Data Lanud Iskandar, Letnan Dua Elektronika Ferry Anshari, mengungkapkan bahwa pencarian data tentang Heritage C Willem telah dilakukan sejak 2018. “Kebetulan putri beliau langsung mendatangi Lanud Iskandar untuk mengonfirmasi,” ujar Ferry.

Setelah proses verifikasi dokumen dan pencocokan data dengan Mabes AU, dipastikan bahwa C Willem merupakan salah satu penerjun dalam operasi bersejarah tersebut. “Untuk diabadikan nama beliau,” tegas Ferry.

Lebih lanjut, Ferry menambahkan bahwa permintaan pemindahan jasad ke TMP Sanaman Lampang datang langsung dari keluarga dan Danlanud Iskandar. “Beliau ini adalah pahlawan besar, pelaku operasi penerjunan pertama, yang pada saat itu belum ada penerjunan,” ujarnya.

Operasi tersebut, kata Ferry, merupakan bagian dari operasi nasional berskala besar. Karena itu, para penerjun layak mendapatkan penghormatan tertinggi.

Upacara pemakaman militer Letnan Muda Udara II Heritage C Willem dijadwalkan berlangsung Senin (10/11/2025) bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, simbol yang seolah mengembalikan namanya ke tempat yang seharusnya: di antara para pahlawan bangsa. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com