Darlis: PMT Harus Jalan Masif, Bukan Sekadar Formalitas

SAMARINDA — Sekretaris Komisi (Sekom) IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Darlis Pattalongi, menyoroti belum optimalnya pelaksanaan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita di wilayah Kaltim. Ia menilai, program tersebut masih berjalan terbatas dan belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat secara menyeluruh.

Menurut Darlis, program PMT merupakan salah satu upaya strategis pemerintah dalam meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya ibu hamil dan anak usia dini, sebagai langkah konkret dalam menurunkan prevalensi stunting. Oleh karena itu, ia menilai perlu adanya kolaborasi lintas sektor, baik dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota, hingga ke tingkat desa dan kelurahan.

“Program itu belum berjalan secara masif. Karena itu masih perlu dukungan dari para pihak, termasuk Pemprov, agar program ini bisa berjalan secara efektif,” ujar Darlis kepada awak media usai mengikuti Rapat Paripurna ke-14 DPRD Kaltim masa sidang II Tahun 2025, yang digelar di ruang rapat utama Gedung DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Jumat (23/05/2025).

Ia menjelaskan bahwa PMT merupakan bagian dari program nasional yang dicanangkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, dalam rangka percepatan penurunan angka stunting yang masih menjadi masalah kesehatan serius di sejumlah daerah.

“Ini program dari Presiden dan di daerah harus memberi dukungan, karena itu juga dampaknya multiefek bagi pengembangan anak-anak kita ke depannya,” ungkap politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Namun, ia mengakui bahwa masih terdapat kendala dalam pelaksanaannya di lapangan. Salah satu hambatan yang sempat mencuat adalah penolakan dari beberapa kelurahan karena tidak adanya honor untuk tenaga yang bertugas memasak dan mendistribusikan makanan. Meski demikian, ketika kebutuhan tersebut telah dipenuhi, pelaksanaan program kembali berjalan dengan baik.

“Di beberapa kelurahan sempat ada penolakan yang tidak mau menjalankan program ini dengan alasan tidak ada honor bagi yang memasak dan pengantaran. Namun setelah permintaan itu disanggupi, akhirnya dapat berjalan,” tambahnya.

Darlis mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Puskesmas sebagai pelaksana teknis di lapangan, untuk mendukung penuh program ini. Ia menekankan pentingnya kerja sama yang solid agar tujuan utama dari program, yakni mewujudkan generasi sehat dan bebas stunting, dapat tercapai.

“Kami melihat, semakin program ini bisa berjalan ternyata juga diterima oleh semua aparat pemerintahan kita pada satuan terkecil. Tetapi sekali lagi, supaya ini bisa lebih masif dan tepat sasaran, maka kita harus memberi dukungan secara bersama-sama,” tutup wakil rakyat dari daerah pemilihan Samarinda ini. []

Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Nursiah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X