BANDUNG — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan sindiran tajam terhadap pihak-pihak yang selama ini mengkritik program pendidikan barak militer yang digagasnya. Dalam unggahan melalui akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, Kamis (29/5/25), ia membandingkan sorotan publik terhadap kebijakan tersebut dengan perhatian terhadap kasus dugaan korupsi dalam program digitalisasi pendidikan.
Menurut Dedi, dirinya banyak menerima kritik atas kebijakan pendidikan berbasis kedisiplinan ala militer. Padahal, menurutnya, program itu terbukti mampu mengubah perilaku remaja yang sebelumnya dianggap bermasalah. Ia menyayangkan bahwa gagasan yang menurutnya bersifat solutif justru mendapat penolakan luas dari berbagai kalangan. “Orang-orang pintar di Indonesia setiap hari silih berganti memberikan pendapat, memberikan saran, memberikan kritik, bahwa pendidikan (barak militer) itu harus dihentikan,” ujarnya. “Padahal, hasilnya justru memperbaiki kondisi bangsa, walaupun ada yang mengatakan jangka pendek. Tidak ada masalah apa-apa kalau orang dalam keadaan sakit, darurat, ya harus dilakukan tindakan jangka pendek karena kalau dibiarkan akan mengalami kematian,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dedi juga mengomentari kasus korupsi pengadaan perangkat Chromebook senilai Rp9,9 triliun yang tengah diusut oleh Kejaksaan Agung. Ia mengaku heran karena kasus yang dinilainya jauh lebih merusak sistem pendidikan nasional ini justru kurang mendapat perhatian publik.
Menurutnya, kecenderungan publik yang lebih aktif mengomentari program barak militer ketimbang dugaan korupsi besar adalah sesuatu yang ironis. “Semua orang seperti tidak peduli, diam, dan seolah-olah itu tidak penting. Padahal, menurut saya, ini jauh lebih penting,” ucapnya.
Ia menambahkan, dugaan penyimpangan anggaran tersebut mencerminkan adanya pemangku kepentingan yang lebih berorientasi pada proyek, bukan pada pembinaan karakter generasi muda. “Karena rusaknya sistem pendidikan Indonesia dan rusaknya mentalitas anak-anak karena kita terlalu fokus pada proyek, abai pada rasa dan cinta yang dimiliki anak kita,” pungkasnya. []
Rusitah