KUTAI TIMUR – Menyadari bahwa masa depan kerajinan tradisional terletak di pundak generasi penerus, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kutai Timur meluncurkan ofensif edukasi besar-besaran dengan menjangkau ribuan pelajar. Program pelatihan membatik yang masif ini dirancang bukan hanya untuk mentransfer keterampilan, tetapi lebih jauh untuk menanamkan benih kecintaan dan rasa kepemilikan terhadap warisan budaya lokal. Stan mereka di Pekan Raya Kutai Timur Expo 2025 Kamis (23/10/2025) tidak hanya menjadi tempat jual-beli, melainkan juga etalase hidup dari hasil program regenerasi ini.
Strategi jangka panjang ini diungkapkan oleh Nurul Karim, Wakil Ketua Harian Dekranasda Kutim. “Iya. Jadi seperti Mbak Lida, dia menerima pelatihan anak-anak dari SD, SMP, hingga SMA. Itu tahun lalu 2000 anak-anak. Baru berkenalan, oh, membatik seperti ini,” paparnya dengan semangat. Angka yang signifikan ini menunjukkan skala dan keseriusan upaya Dekranasda untuk menyentuh berbagai lapisan usia pendidikan, memastikan bahwa pemahaman dan apresiasi terhadap kerajinan batik ditanamkan sejak dini, membentuk memori kolektif yang positif tentang budaya membatik.
Nurul menyadari bahwa dari jumlah yang besar tersebut, dampak langsung mungkin tidak akan instan. Namun, ia menekankan pentingnya tahap pengenalan sebagai fondasi. “Mungkin dari 2000 itu, 10 sampai 20 anak-anak mungkin mau pengen gitu. Tapi paling tidak kita mengenalkan,” ujarnya dengan realistis namun penuh harap. Pendekatan ini bersifat investasi; dengan mengenalkan proses panjang dan rumit di balik sehelai batik, diharapkan akan tumbuh apresiasi yang mendalam, yang pada waktunya dapat memicu minat serius sebagian peserta untuk mendalami dan menjadikannya sebagai profesi.
Program pelatihan massal ini merupakan pondasi krusial untuk memastikan kelestarian batik Kutai Timur, termasuk motif khas Wakaroros, tidak punah ditelan zaman. Dengan menciptakan paparan yang luas dan positif di kalangan generasi muda, Dekranasda sedang membangun pipeline calon pengrajin, desainer, dan entrepreneur budaya baru. Upaya ini diharapkan dapat memastikan bahwa estafet pengetahuan, keterampilan, dan passion untuk kerajinan tradisional dapat diteruskan dengan mulus, menjaga warisan ini tetap hidup, berkembang, dan relevan untuk dicintai oleh generasi-generasi mendatang.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan