TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara menerima kunjungan delegasi tingkat tinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Pemerintah Daerah Sri Lanka, Rabu (27/08/2025). Kehadiran rombongan ini difasilitasi Global Green Growth Institute (GGGI) bersama Wetlands International Indonesia melalui program Ecosystem-Based Approaches/Nature-Based Solutions for Climate-Smart Livelihoods in Mangrove Landscapes (NASCLIM).
Kegiatan tersebut menjadi ruang pertukaran pengalaman dalam pengelolaan ekosistem mangrove yang selama ini menjadi fokus di Kaltara. Program NASCLIM sendiri merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara.
Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang, menyambut baik kunjungan delegasi Sri Lanka. Ia menilai pertemuan ini penting untuk memperkuat kerja sama sekaligus memperluas wawasan dalam menjaga kelestarian pesisir.
“Semoga ini bisa menjadi pelajaran berharga, tidak hanya bagi mereka, tapi juga bagi kita dalam memperkuat perlindungan mangrove,” kata Zainal.
Di tingkat daerah, Kabupaten Bulungan menjadi salah satu contoh wilayah yang aktif mengutamakan pelestarian mangrove. Pemerintah kabupaten melibatkan masyarakat lokal sebagai pewaris pengetahuan tradisional dalam pemanfaatan hasil mangrove untuk pangan dan kebutuhan hidup. Bupati Bulungan, Syarwani, menegaskan pentingnya mangrove sebagai aset strategis masyarakat pesisir.
“Ekosistem mangrove menjadi penggerak ekonomi hijau dan biru yang berkelanjutan, memberi manfaat iklim sekaligus mendorong inklusi sosial,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Bidang Lingkungan Pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup Sri Lanka, Dr. R. D. S. Jayathunga, menyampaikan apresiasi atas kesempatan yang diberikan untuk belajar langsung dari praktik di Kaltara.
“Kami sangat senang bisa mempelajari langsung solusi berbasis alam yang diterapkan di sini, karena memiliki dampak jangka panjang bagi masyarakat,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia juga mengundang Sri Lanka untuk bekerja sama dalam pendirian Pusat Mangrove Dunia. Undangan itu telah diterima melalui Kedutaan Besar Sri Lanka di Jakarta pada Selasa (26/08/2025).
Agenda kunjungan delegasi Sri Lanka di Kalimantan Utara berlanjut dengan peninjauan lapangan ke Desa Liagu. Di sana, mereka akan mempelajari pengelolaan mangrove yang berjalan berdampingan dengan tambak udang serta pola hidup masyarakat pesisir yang tetap menjaga kelestarian ekosistem.
Selain itu, rombongan dijadwalkan meninjau lokasi rehabilitasi mangrove yang dikelola dalam program NASCLIM. Hasil kunjungan ini diharapkan memberi masukan bagi penguatan rencana adaptasi di Sri Lanka, terutama menyangkut kelembagaan, pembiayaan, serta partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi lingkungan.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan