Desain Grafis “X”, Karya Seni Tertua Berusia 200 Ribu Tahun

TIM arkeolog di Spanyol berhasil mengungkap temuan baru. Pahatan batu tertua yang diduga dibuat oleh manusia, dengan perkiraan usia melebihi 200.000 tahun. Penemuan ini terjadi di situs Coto Correa, Distrik Las Chapas, Kotamadya Marbella, Spanyol Selatan. Pada balok batu tersebut, teridentifikasi desain grafis sederhana berbentuk “X” yang diyakini sebagai bukti awal ekspresi simbolis manusia purba. Temuan ini menjadi bagian dari rangkaian penggalian yang sebelumnya telah mengungkap perkakas batu dari era Paleolitik awal—beberapa di antaranya tercatat sebagai yang tertua di Eropa.

Sebagaimana dilansir The Independent pada Senin (24/3/2025), penggalian lanjutan di area tersebut memperkuat identifikasi usia situs melalui temuan perkakas batu tambahan. Salah satu objek kunci yang ditemukan pada 2022 adalah balok batu berukuran besar dengan ukiran garis sederhana. Para peneliti menyatakan, ukiran ini mengonfirmasi keberadaan pemukim di Spanyol selatan selama periode Paleolitik Tengah—masa yang masih minim data arkeologis di Spanyol, khususnya di Provinsi Malaga.

“Ukiran pada batu ini berpotensi menjadi yang tertua yang pernah tercatat dibuat oleh manusia,” ungkap tim peneliti. Sebelumnya, peralatan batu tertua di wilayah itu berasal dari rentang 150.000 hingga 100.000 sebelum Masehi, mengukuhkan jejak manusia prasejarah di Marbella ketika migrasi besar-besaran dari Afrika ke Eropa terjadi. Namun, analisis awal terhadap balok batu raksasa ini menunjukkan usia ukiran mungkin mencapai sekitar 200.000 tahun, jauh lebih tua daripada seni gua tertua yang sebelumnya diketahui berusia 100.000 tahun.

Pemerintah Kota Marbella dalam pernyataan resminya menegaskan, “Batu unik ini mengandung representasi grafis yang mungkin berasal dari 100.000 tahun sebelum seni gua tertua. Temuan ini bisa merevolusi pemahaman kita tentang asal usul ekspresi artistik manusia.” Untuk memastikan keakuratan usia, tim ilmuwan sedang melakukan penilaian lebih mendalam dengan teknik penanggalan absolut melalui analisis sampel sedimen kuarsa. Metode ini diharapkan memberikan kronologi tepat untuk situs tersebut.

Selain itu, pemindaian tiga dimensi resolusi tinggi akan dilakukan guna merekonstruksi permukaan batu secara virtual. Langkah ini bertujuan mengidentifikasi detail tanda pahatan dan teknik pengerjaan yang digunakan. “Pemindaian memungkinkan studi menyeluruh dengan presisi tinggi, termasuk analisis elemen grafis yang mungkin terlewatkan,” jelas Dewan Kota Marbella.

Para peneliti menduga, pembuat ukiran ini merupakan bagian dari gelombang migrasi awal manusia purba yang keluar dari Afrika menuju Eropa. Jika validasi usia 200.000 tahun terbukti, situs Coto Correa akan menjadi kunci penting dalam melacak pola migrasi dan adaptasi manusia prasejarah di benua Eropa. Temuan ini juga memperkuat posisi Spanyol sebagai wilayah dengan catatan arkeologis penting dari periode yang masih penuh misteri.

Sebagai perbandingan, lukisan gua tertua di dunia yang ditemukan di Indonesia berusia 51.200 tahun. Namun, ukiran Marbella—jika dikonfirmasi—akan menjadi bukti tertua kemampuan manusia dalam menciptakan ekspresi simbolis, jauh sebelum era seni gua berkembang. Dengan penelitian berkelanjutan, para ilmuwan optimis temuan ini akan membuka jendela baru dalam memahami evolusi budaya dan kognitif manusia purba. []

Penulis: Muhammad Yusup

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com