Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
JAKARTA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menerima perwakilan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai platform di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Minggu (31/08/2025). Pertemuan ini menjadi sorotan karena terjadi di tengah meningkatnya ketegangan sosial akibat demonstrasi yang meluas di Jakarta dan sejumlah daerah.
Sedikitnya delapan pengemudi ojol hadir mewakili perusahaan transportasi daring seperti GoJek, Grab, Maxim, dan Indrive. Pertemuan berlangsung lebih dari satu jam dalam suasana santai di ruang bundar dengan jamuan kudapan dan minuman ringan.
Mengenakan kemeja batik bernuansa cokelat kuning, Gibran tampak mendengarkan satu per satu masukan yang disampaikan para pengemudi. “Gibran pun tampak menganggukkan kepalanya seraya mencermati pembicaraan yang disampaikan oleh para pengemudi ojol yang umumnya berusia setengah baya itu.”
Selain menyampaikan secara lisan, salah seorang pengemudi memberikan secarik kertas berisi catatan aspirasi. Mantan Wali Kota Solo itu terlihat membacanya dengan seksama. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi jembatan komunikasi, sekaligus memperkuat langkah pemerintah pusat dalam menurunkan tensi situasi.
Di hari yang sama, Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan delapan ketua umum partai politik di Istana Merdeka. Dalam kesempatan tersebut, para pemimpin partai menyampaikan sikap bersama atas perkembangan situasi, terutama terkait aksi demonstrasi.
Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan pentingnya penegakan hukum yang transparan dan akuntabel. “Terhadap petugas yang kemarin melakukan kesalahan ataupun pelanggaran, saat ini Polri telah melakukan proses pemeriksaan. Ini sudah saya minta dilakukan dengan cepat dengan transparan dan dapat diikuti secara terbuka oleh publik,” kata Presiden. Prabowo juga menyerukan pentingnya menjaga keamanan nasional melalui kolaborasi seluruh elemen bangsa.
Pernyataan Presiden didampingi sejumlah tokoh, antara lain Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPD RI Sultan Najamudin, serta pimpinan partai politik seperti Edhie Baskoro Yudhoyono (Demokrat), Muhammad Khalid (PKS), Bahlil Lahadalia (Golkar), Muhaimin Iskandar (PKB), Zulkifli Hasan (PAN), dan Surya Paloh (NasDem). Kebersamaan para elite ini menjadi simbol konsolidasi politik menghadapi dinamika sosial yang berkembang.
Sementara Presiden berbicara pada level elite politik, pertemuan Gibran dengan pengemudi ojol merefleksikan pendekatan yang lebih humanis dan langsung. Dengan mendengar aspirasi masyarakat akar rumput, pemerintah ingin menunjukkan komitmen hadir di tengah rakyat.
Bagi para pengemudi, kesempatan bertemu langsung dengan Wapres merupakan momen penting menyampaikan keluhan dan harapan, mulai dari kesejahteraan, regulasi tarif, hingga persoalan perlindungan kerja. Meski belum ada pernyataan resmi terkait hasil dialog tersebut, pertemuan dianggap sebagai langkah awal untuk membangun komunikasi berkelanjutan.
Aksi protes yang berkembang dalam beberapa hari terakhir menunjukkan adanya keresahan di kalangan masyarakat. Dialog terbuka seperti yang dilakukan Gibran dapat membantu meredam potensi eskalasi. Pertemuan ini juga memperlihatkan strategi pemerintah yang tidak hanya bertumpu pada pendekatan politik tingkat tinggi, tetapi juga komunikasi langsung dengan kelompok masyarakat yang terdampak dinamika kebijakan.
Miniatur dua pendekatan terlihat jelas: Presiden Prabowo bersama elite politik di Istana Merdeka, sementara Wapres Gibran duduk bersama pengemudi ojol di Istana Wapres. Dua momen tersebut menggambarkan keseriusan pemerintah menghadapi situasi dengan menyeimbangkan komunikasi ke atas dan ke bawah.
Dengan demikian, dialog Gibran dengan pengemudi ojol bukan hanya silaturahmi biasa, melainkan bagian dari strategi nasional untuk merangkul seluruh lapisan masyarakat di tengah dinamika politik dan sosial yang tengah menguat. []
Admin03
