KOTAWARINGIN TIMUR – Pembangunan Jalan Moh Hatta atau jalur lingkar selatan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, terus menunjukkan perkembangan signifikan. Proyek yang sudah lama dinantikan masyarakat ini kini memasuki tahap akhir pengerjaan setelah sempat beberapa kali tertunda akibat keterbatasan anggaran.
Hingga awal September 2025, progres pembangunan fisik telah mencapai 76 persen. Dari total panjang jalan 1.771 meter, sekitar 1.700 meter sudah rampung menggunakan konstruksi rigid pavement. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kalimantan Tengah, Hairul Iwan, memastikan pekerjaan yang tersisa tinggal 71 meter lagi. “Progres fisik sudah 76 persen, rigid pavement sepanjang 1.700 meter sudah rampung, tinggal 71 meter lagi yang diselesaikan,” jelasnya, Kamis (04/09/2025).
Jalan lingkar selatan ini dibangun dengan lebar enam meter menggunakan rigid pavement setebal 30 sentimeter ditambah lantai kerja setebal 10 sentimeter. Metode ini dipilih agar jalur dapat menahan beban kendaraan angkutan berat yang rutin melintas.
Proses pengerjaan dilakukan setengah badan jalan secara bergantian sehingga arus lalu lintas tidak terganggu sepenuhnya. Untuk mendukung pengerjaan, sebanyak 27 pekerja dikerahkan dengan dukungan dua unit alat berat, tiga truk molen pengaduk beton, satu dump truk, dan satu truk tangki air.
Selain pembangunan rigid pavement, ruang lingkup pekerjaan juga mencakup pengaspalan sepanjang 1.600 meter serta pembangunan tiga box culvert untuk mengantisipasi genangan air di musim hujan. Di area Bundaran KB, dilakukan pula pengaspalan sepanjang 271 meter dengan metode Cement Treated Recycling Base (CTRB), sebuah teknologi daur ulang material yang diyakini lebih kuat dan tahan lama.
Peningkatan jalan lingkar selatan Sampit sesungguhnya sudah direncanakan sejak 2021. Namun, realisasinya selalu tertunda karena keterbatasan anggaran pemerintah daerah. Baru pada tahun 2025 proyek ini akhirnya bisa dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp28,1 miliar.
Kontrak pekerjaan ditandatangani pada 10 Maret 2025 dan ditargetkan selesai pada 4 November 2025. Namun, pihak pelaksana optimistis pekerjaan bisa rampung lebih cepat pada Oktober mendatang.
“Mengingat kondisi jalan sebelumnya sudah sangat rusak, peningkatan jalur lingkar selatan menjadi prioritas utama. Target kami Oktober depan pekerjaan rampung. Nantinya, jalan ini akan lebih kuat dan aman, terutama untuk dilalui kendaraan angkutan berat,” ujar Hairul Iwan.
Jalan lingkar selatan memiliki peran vital karena menjadi akses utama bagi kendaraan besar yang mengangkut hasil perkebunan dan pertambangan menuju pusat kota maupun pelabuhan. Selama bertahun-tahun, kerusakan jalan ini sering menjadi keluhan masyarakat dan pelaku usaha karena menghambat distribusi barang.
Dengan rampungnya proyek ini, warga berharap mobilitas semakin lancar, biaya logistik lebih efisien, dan risiko kecelakaan akibat jalan berlubang dapat ditekan. Selain itu, keberadaan box culvert diharapkan mampu mengurangi banjir yang kerap mengganggu pengguna jalan di musim hujan.
Pembangunan infrastruktur ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan berkendara, tetapi juga diharapkan memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Perbaikan akses transportasi akan memudahkan arus barang dan jasa, sekaligus mendukung iklim investasi di Kotawaringin Timur.
Meski masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan, progres signifikan ini menjadi kabar baik bagi masyarakat Sampit yang telah lama menunggu jalur lingkar selatan dalam kondisi layak. Kini, mereka hanya perlu menunggu waktu untuk bisa menikmati akses jalan yang lebih aman, nyaman, dan tahan lama. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan