SAMARINDA – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, bersama sang istri menghadiri sekaligus meresmikan Pameran Kesehatan Samarinda Tahun 2025. Kegiatan tahunan yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda ini menjadi ajang edukasi sekaligus pelayanan kesehatan langsung bagi masyarakat.
Usai acara pembukaan yang berlangsung di GOR Segiri Samarinda, Jumat (07/11/2025), Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, Ismed Kosasih, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut tidak sekadar menjadi agenda rutin, melainkan bagian dari program berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
“Pameran ini bukan hanya acara seremonial. Kami ingin masyarakat dapat melihat dan merasakan langsung berbagai bentuk pelayanan kesehatan yang sudah dilaksanakan selama satu tahun terakhir,” ujar Ismed kepada awak media.
Ismed menambahkan, selama tiga hari pelaksanaan, masyarakat dapat menikmati beragam layanan kesehatan gratis, mulai dari pemeriksaan umum, pengukuran tumbuh kembang anak, hingga konsultasi gizi. Pameran ini juga menjadi tindak lanjut dari program prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto di bidang kesehatan.
“Pameran berlangsung dari tanggal 7–9 November 2025 dan pelayanan kesehatan merupakan layanan dasar yang wajib dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Karena itu, kami ingin semua warga bisa datang dan menikmati pelayanan gratis ini,” jelasnya.
Salah satu fokus utama pameran tersebut adalah upaya menurunkan angka stunting melalui pemberdayaan masyarakat di tingkat posyandu. Menurut Ismed, posyandu menjadi garda terdepan dalam memantau tumbuh kembang anak sekaligus memberikan edukasi gizi bagi ibu dan keluarga.
“Kunci pengendalian stunting ada di posyandu. Karena itu, partisipasi masyarakat sangat penting agar program kesehatan berbasis pemberdayaan ini berjalan efektif,” kata Ismed.
Ia juga menyampaikan bahwa hasil berbagai upaya bersama mulai menunjukkan capaian positif. Dalam dua tahun terakhir, angka stunting di Samarinda berhasil turun hampir empat persen hanya dalam kurun waktu satu tahun. Atas prestasi tersebut, Samarinda dua kali berturut-turut menerima penghargaan sebagai Kota Peduli Stunting di tingkat nasional.
“Pada tahun 2024, Samarinda masuk dalam tiga besar kota peduli stunting di Indonesia. Tahun 2025, kita kembali meraih penghargaan sebagai satu dari tujuh kota yang dinilai sangat peduli terhadap penurunan stunting,” ungkapnya.
Ismed menargetkan, angka stunting di Samarinda yang sebelumnya berada di 20,4 persen pada 2024 dapat kembali turun signifikan pada 2025, berkat sinergi antara pemerintah dan masyarakat.
“Data resmi tahun ini baru akan dirilis tahun depan, tapi kami optimistis penurunan terus terjadi, dan insyaallah angka stunting turun,” tutup Ismed. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan