PALANGKA RAYA – Dugaan beredarnya beras oplosan di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Menyusul adanya laporan warga kepada Wali Kota Palangka Raya, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalteng langsung menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah lokasi, Jumat (15/08/2025).
Kabid Perlindungan Konsumen Disdagperin Kalteng, Maskur, menegaskan sidak dilakukan bersama lintas instansi. “Kami bersama-sama dengan Dinas Perdagangan Kota Palangka Raya, serta didampingi Polda Kalteng menindaklanjuti laporan masyarakat tersebut,” ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (16/08/2025).
Dua titik menjadi sasaran pemeriksaan, yakni sebuah toko di kawasan Kering Bengkirai Km 8 serta gudang beras di Jalan Cempaka. Dari lokasi itu, petugas mengambil sampel dari tiga merek berbeda. “Ini uji sampel yang kedua kali. Sebanyak tiga merek beras kami ambil sampel untuk diuji,” jelas Maskur.
Tak hanya dari pedagang, petugas juga menerima sisa beras yang dibawa langsung oleh warga saat melapor. “Setelah kami ambil sampel, diuji, kami juga terima sampel sisa beras yang diserahkan warga,” katanya.
Hasil penelusuran sementara mengungkap bahwa beras yang beredar di pasaran tersebut bersumber dari gudang Jalan Cempaka. Menurut pihak gudang, beras itu dikirim langsung dari Jawa. “Pihak gudang menyebut beras tersebut langsung dari Jawa,” ungkapnya.
Namun, Disdagperin Kalteng belum bisa memastikan kualitas dan keaslian beras sebelum ada hasil laboratorium. “Untuk saat ini saya belum mengetahui hasilnya seperti apa. Kami hanya menindaklanjuti laporan, mengambil sampel, dan memeriksa asalnya,” tutup Maskur.
Langkah cepat ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga hak konsumen sekaligus mencegah praktik curang yang dapat merugikan masyarakat. Sidak di Palangka Raya bukan hanya sekadar merespons laporan, tetapi juga menjadi bentuk pengawasan nyata agar peredaran bahan pangan tetap terjamin aman. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan