KUTAI TIMUR – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus berupaya mengatasi blankspot atau wilayah tanpa akses internet, terutama di daerah pedalaman. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutim, Roni Bonar, menegaskan bahwa usaha ini tidak bisa ditangani seorang diri oleh pemerintah kabupaten.
“Pentingnya kolaborasi dan sinergi antara pemerintah kabupaten dan provinsi Kalimantan Timur karena efisiensi anggaran,” ujarnya, Senin (03/11/2025).
Menurut Roni, pemerintah kabupaten telah menyalurkan bantuan akses internet di sejumlah fasilitas publik seperti sekolah, kantor desa, serta Puskesmas dan unit layanan teknis di beberapa kecamatan.
Namun, ia mengakui bahwa keterbatasan anggaran menjadi salah satu faktor penghambat perluasan jaringan tersebut.
Ia juga menyoroti kesenjangan akses internet antara wilayah kota dan desa di Kutai Timur, “di kota ada jaringan fiber optik memudahkan konektivitas,” ungkapnya.
Sementara itu, kondisi serupa belum dapat dinikmati oleh masyarakat di pedalaman. “Kesulitan utama adalah di desa-desa yang tidak memiliki provider internet yang bisa masuk,” jelas Roni.
Dengan tantangan tersebut, Roni berharap kolaborasi yang sudah dibangun dengan pemerintah provinsi dapat mendorong percepatan pemerataan jaringan internet. Menurutnya, konektivitas merupakan kebutuhan mendasar yang harus dinikmati seluruh warga, termasuk mereka yang tinggal jauh dari pusat kota.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan