Donald Trump Resmi Dilantik Sebagai Presiden AS

WASHINGTON – Donald John Trump secara resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat yang ke-47 pada Senin (20/01/2025) waktu setempat.

Dalam pidato pelantikannya, Trump berjanji akan membawa Amerika Serikat menuju “zaman keemasan”. Ia menyatakan akan menyelamatkan negara tersebut dari apa yang disebutnya sebagai “kemunduran akibat kebijakan presiden sebelumnya.”

Trump juga mengangkat sejumlah isu yang telah sering ia bahas selama kampanye, seperti imigrasi dan ekonomi.

Berikut adalah poin-poin penting dari pidato pelantikan Donald Trump:

  1. “Era Keemasan Amerika Dimulai Sekarang” Trump membuka pidatonya dengan menyatakan bahwa “zaman keemasan Amerika dimulai sekarang.” Ia menegaskan bahwa di bawah kepemimpinannya, Amerika akan berkembang pesat dan kembali dihormati di seluruh dunia. Ia menandakan akan ada perubahan besar dibandingkan dengan empat tahun sebelumnya.
    “Selama setiap hari pemerintahan saya, saya akan mengutamakan Amerika,” ujarnya. Trump juga mengulang klaimnya bahwa Departemen Kehakiman telah disalahgunakan untuk menyerangnya secara pribadi. Ia menyatakan bahwa prioritas utamanya adalah menciptakan negara yang bangga, makmur, dan bebas.
  2. Trump Mengkritik “Kemunduran” AS Donald Trump dengan cepat beralih dalam pidatonya untuk mengkritik keadaan negara di bawah kebijakan pemerintahan presiden sebelumnya. Ia mengutuk sistem pendidikan dan kesehatan Amerika Serikat, serta mengatakan, “Pemilu saya baru-baru ini adalah mandat untuk sepenuhnya dan benar-benar membalikkan pengkhianatan yang mengerikan yang telah terjadi dan untuk mengembalikan kepercayaan, kekayaan, demokrasi, dan kebebasan kepada rakyat Amerika.”

Ia akan memimpin negara adidaya ini selama empat tahun ke depan, dengan sejumlah tantangan besar yang menantinya, termasuk potensi pecahnya perang dagang. Trump dikenal sebagai figur yang tegas dalam mengenakan tarif terhadap produk-produk asing, terutama yang berasal dari China. Bahkan, ia sempat mengancam untuk memberlakukan tarif tinggi pada barang-barang dari negara lain, sebuah kebijakan yang mengundang pro dan kontra di dunia internasional.

Namun, di balik citranya yang keras dalam urusan ekonomi dan perdagangan, ada beberapa sisi menarik dari kehidupan pribadi dan kebiasaan Trump yang mungkin tidak banyak diketahui publik. Berikut ini adalah beberapa fakta unik tentang Trump yang jarang terungkap sebelumnya.

1. Masuk Akademi Militer Karena Nakal

Pada usia 13 tahun, Trump dimasukkan oleh keluarganya ke Akademi Militer New York di Cornwall. Keputusan ini diambil karena perilaku nakalnya yang sudah mulai mengkhawatirkan. Dalam sebuah wawancara dengan penulis biografi Michael D’Antonio, Trump mengungkapkan bahwa saat remaja ia dikenal usil dan sering membuat masalah, salah satunya dengan melemparkan penghapus ke seorang guru. Akademi militer pun dipilih sebagai tempat untuk memperbaiki sikapnya.

2. Takut Makan di Restoran

Trump dikenal dengan kebiasaannya yang gemar menyantap makanan cepat saji dari McDonald’s, Wendy’s, hingga Burger King. Namun, alasan di balik pilihannya tersebut cukup menarik. Trump mengungkapkan bahwa ia merasa lebih aman makan di restoran cepat saji ketimbang di tempat lain karena takut dengan makanan yang diproses di restoran yang tidak dikenal. Ia bahkan menyebutkan dalam wawancara pada 2016 bahwa lebih baik makan di tempat yang sudah ia ketahui dengan baik daripada di tempat yang tidak jelas asal-usul makanannya.

3. Tidak Pernah Minum Alkohol

Meski dikenal dengan berbagai kebiasaan kontroversial, Trump memiliki satu prinsip yang cukup jarang ditemui di kalangan tokoh terkenal, yaitu ia tidak pernah minum alkohol seumur hidupnya. Trump menjelaskan bahwa ayahnya, seorang alkoholik, meninggal dunia pada usia 43 tahun, dan hal itu memberikan pengaruh besar terhadap keputusan hidupnya untuk menghindari alkohol.

4. Keturunan Imigran

Trump berasal dari keluarga imigran. Ayahnya, Fred Trump, lahir di Jerman, sementara ibunya, Mary Anne MacLeod, berasal dari Skotlandia. Meskipun menjadi Presiden AS, Trump tidak memiliki nenek moyang yang lahir di Amerika Serikat ataupun berbicara bahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka.

5. Presiden AS Terkaya Sepanjang Sejarah

Saat menjabat sebagai Presiden AS pada periode 2017 hingga 2021, Trump tercatat sebagai presiden terkaya dalam sejarah Amerika Serikat. Pada 2017, Forbes melaporkan bahwa kekayaan Trump mencapai 3,5 miliar dolar AS (sekitar Rp57 triliun), jumlah yang jauh melebihi kekayaan Presiden AS ke-35, John F. Kennedy, yang diperkirakan sekitar 500 juta dolar AS (sekitar Rp8,1 triliun) pada saat ia meninggal dunia pada 1969.

Meski dikenal dengan kebijakan-kebijakan yang kontroversial, kehidupan pribadi dan latar belakang Trump memberikan gambaran yang lebih kompleks tentang dirinya.

Sebagai Presiden AS yang baru dilantik, Trump dihadapkan pada sejumlah tantangan besar, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional. Namun, dengan ambisi dan karakternya yang keras, ia bertekad untuk membawa Amerika Serikat ke arah yang lebih baik, meski dengan pendekatan yang tidak selalu konvensional.

Pelantikan tersebut menandakan bahwa Trump menjadi presiden AS kedua yang kembali ke Gedung Putih setelah sebelumnya menjabat sebagai Presiden ke-45 AS pada periode 2017-2021. Sebelumnya, Grover Cleveland juga terpilih dua kali, yaitu pada tahun 1884 dan 1892Selama menjabat sebagai Presiden pada periode 2017 hingga 2021, Trump tercatat sebagai presiden AS terkaya dalam sejarah.

Berdasarkan data Forbes, pada tahun 2017, kekayaan Trump diperkirakan mencapai US$3,5 miliar atau sekitar Rp57 triliun. Kekayaannya ini bahkan melampaui kekayaan Presiden AS ke-35, John F. Kennedy, yang diperkirakan sebesar US$500 juta atau sekitar Rp8,1 triliun saat ia meninggal pada tahun 1969, menurut New York Times.

Selain itu, Trump juga menjadi Presiden AS pertama yang memiliki status sebagai terpidana (felon) selama menjabat. Status tersebut diperoleh setelah pengadilan memvonisnya sepekan sebelum pelantikan, yang menyatakan bahwa Trump bersalah atas kasus suap kepada bintang porno Stormy Daniels.

Trump terbukti berusaha menyembunyikan pembayaran suap kepada Daniels agar wanita tersebut tetap diam mengenai hubungan mereka menjelang Pemilu 2016.

Meski tidak menerima hukuman penjara maupun sanksi lainnya, keputusan hakim tersebut tetap menjadi aib bagi Trump. Ia juga merasa kecewa dengan vonis itu karena dijatuhkan hanya beberapa hari sebelum pelantikannya.

“Dalam pengalaman ini, saya merasa sangat terguncang. Saya percaya ini merupakan kemunduran besar bagi New York dan sistem peradilan di negara bagian tersebut,” ungkap Trump dalam pernyataan panjangnya sebelum keputusan dijatuhkan. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X