PAPUA – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty, menyoroti potensi konflik yang muncul antara aktivitas industri pertambangan nikel dan keberlanjutan sektor pariwisata di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya. Dalam pernyataannya, ia mengingatkan bahwa masih banyak persoalan yang harus segera ditindaklanjuti, khususnya terkait maraknya kegiatan pertambangan yang kini menjadi perhatian publik dan kelompok pemerhati lingkungan, termasuk Greenpeace.
“Banyak pekerjaan rumah yang harus kita tindak lanjuti. Salah satunya adalah pembangunan industri pertambangan nikel di Raja Ampat. Kita tahu ini sudah marak, diviralkan oleh Greenpeace, dan saya datang ke beberapa tempat yang juga didemo. Semua pihak punya keinginan yang sama, kelestarian dan keberlanjutan daerah wisata yang luar biasa kaya,” ujar Evita usai melakukan kunjungan reses Komisi VII DPR RI di Kota Sorong, Papua Barat Daya, pekan lalu.
Ia menyampaikan rasa takjubnya terhadap kekayaan alam Raja Ampat yang tidak hanya terletak pada keindahan laut dan pantainya, melainkan juga menyatu dalam harmoni sungai, hutan, dan elemen ekosistem lainnya. Menurutnya, potensi pariwisata di kawasan tersebut sangat tinggi dan tidak sepatutnya dikorbankan oleh kepentingan industri ekstraktif yang berpotensi merusak lingkungan.
“Ekosistem dari perkembangan pariwisata ini tidak boleh terganggu karena adanya usaha-usaha yang mengancam keberlanjutan kawasan ini. Kita akan membicarakan hal ini di DPR RI, mencari solusi terbaik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Evita menyampaikan keprihatinannya terhadap sejumlah perusahaan tambang yang baru mulai beroperasi. Ia menekankan pentingnya pengawasan dan evaluasi terhadap izin-izin usaha pertambangan yang telah dikeluarkan. Menurutnya, keberadaan perusahaan tambang tersebut harus disertai dengan komitmen yang jelas terhadap perlindungan lingkungan.
“Tadi yang menambang katanya belum begitu banyak, baru beberapa yang baru mau mulai. Kita minta pemerintah untuk mengevaluasi,” tegasnya.
Evita juga menyatakan bahwa DPR akan mengawal isu ini dengan serius dan mendorong adanya langkah konkret dari pemerintah pusat maupun daerah guna menjaga kelestarian kawasan Raja Ampat sebagai salah satu destinasi wisata unggulan yang telah dikenal dunia karena keanekaragaman hayatinya. []
Redaksi11