DPRD Dukung Pembangunan RS Muhammadiyah di Kotim

KOTAWARINGIN TIMUR – Dukungan terhadap rencana pembangunan rumah sakit swasta oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah terus menguat. DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur menyambut baik inisiatif tersebut karena dinilai dapat membawa dampak positif terhadap pelayanan kesehatan di wilayah Kota Sampit.

Langkap, Sekretaris Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, menyatakan bahwa pembangunan rumah sakit baru akan menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan antrean pasien yang kerap terjadi di fasilitas kesehatan yang sudah ada, khususnya RSUD dr Murjani Sampit.

”Kami sangat mendukung rencana pembangunan rumah sakit di Kotim, terutama untuk mengurai antrean dan mengurangi beban kerja tenaga kesehatan di RSUD dr Murjani Sampit,” ujar Langkap, Rabu (30/7).

Langkah awal untuk mewujudkan rencana tersebut telah dilakukan melalui rapat koordinasi antara Ketua PWM Kalimantan Tengah, Ahmad Syar’i, bersama pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kotim dan Rektor Universitas Muhammadiyah Sampit (Umsa). Dalam rapat itu dibahas pula kemungkinan lokasi pembangunan rumah sakit.

Tiga alternatif lokasi telah disiapkan, yakni dua titik di sepanjang Jalan Ir Soekarno (lingkar utara) dan satu titik lainnya di kawasan simpang jalan lingkar utara menuju arah Desa Kandan. Penentuan lokasi akan dilakukan setelah pengkajian mendalam mengenai kelayakan lahan oleh pihak terkait.

Langkap menambahkan, Komisi III kerap menerima berbagai keluhan masyarakat terkait pelayanan RSUD dr Murjani, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Beberapa keluhan bahkan sempat viral karena menyangkut pelayanan yang dianggap belum optimal serta profesionalitas sebagian petugas medis yang dinilai masih kurang.

”Beberapa keluhan bahkan sempat viral di media sosial. Ini menunjukkan bahwa manajemen rumah sakit perlu melakukan evaluasi menyeluruh,” ucapnya.

Menurut dia, hal-hal yang menjadi perhatian serius antara lain sistem antrean yang belum efisien, komunikasi antara tenaga medis dan pasien yang perlu ditingkatkan, hingga suasana rumah sakit yang belum sepenuhnya ramah dan informatif bagi pasien.

Langkap menegaskan bahwa permasalahan mendasar lainnya adalah ketidakseimbangan antara jumlah tenaga medis dan pasien. Hal ini menyebabkan kualitas layanan menjadi kurang maksimal.

”Rasio tenaga medis dan pasien saat ini tidak ideal. Maka, ada dua solusi, yakni memperluas layanan di rumah sakit yang ada atau menghadirkan rumah sakit baru. Baik negeri maupun swasta sebagai alternatif,” jelas politisi dari Partai Gerindra tersebut.

Ia berharap kehadiran rumah sakit yang dibangun Muhammadiyah nantinya dapat menjadi pelengkap, bukan pesaing dari rumah sakit milik pemerintah, sehingga layanan kesehatan di Kotim dapat terbagi lebih merata dan masyarakat memperoleh manfaat yang lebih luas.

”Pemerintah tetap harus fokus pada pelayanan untuk masyarakat kecil, sementara rumah sakit baru hadir sebagai pelengkap. Ini bentuk sinergi yang akan berdampak positif terhadap kualitas layanan kesehatan kita,” tutup Langkap.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com