MAHAKAM ULU – Ketua DPRD Mahakam Ulu (Mahulu), Devung Paran, mengungkapkan kekecewaannya terhadap proyek pembangunan Bandara Mahulu yang telah menyerap anggaran besar, namun hingga saat ini belum dapat digunakan oleh masyarakat atau pemerintah daerah.
Devung menjelaskan bahwa pembangunan bandara ini menggunakan anggaran yang sangat besar, diperkirakan sekitar Rp200 miliar, dengan informasi yang beredar bahwa jumlahnya bisa mencapai Rp300-400 miliar. “Saat ini, fokus utama kami adalah sektor perhubungan, terutama Bandara Mahulu yang telah dibangun dengan anggaran yang cukup besar. Anggaran ini harus dikawal dengan baik agar tidak menjadi beban keuangan daerah tanpa memberikan manfaat yang jelas bagi masyarakat,” ungkap Devung kepada Kaltimpost pada Senin (17/03/2025).
Menanggapi hal tersebut, DPRD Mahulu berencana untuk memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait guna meminta penjelasan mengenai perkembangan proyek Bandara Mahulu. Devung menekankan pentingnya pemaparan mengenai alasan besarnya anggaran yang dialokasikan serta rencana penggunaan bandara tersebut di masa depan. “Kami akan memanggil OPD terkait untuk memaparkan alasan dan rencana penggunaan bandara. Anggaran yang dikeluarkan dari APBD sangat besar, jadi kami perlu memastikan ada manfaat yang nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
Devung juga menegaskan bahwa DPRD akan mengawal proyek ini agar tidak terbengkalai dan memastikan bahwa anggaran yang telah dikeluarkan benar-benar memberikan manfaat. “Kami ingin memastikan proyek ini tidak hanya menjadi proyek yang mangkrak, tapi bisa memberi dampak positif bagi masyarakat Mahulu,” pungkasnya.
Dengan perhatian yang diberikan oleh DPRD, diharapkan Bandara Mahulu dapat segera berfungsi dan memberikan kontribusi bagi konektivitas serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. []
Redaksi03