SAMARINDA – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Herminsyah, menyoroti kondisi penyerapan tenaga kerja di kota ini yang dinilainya masih stagnan. Meski beberapa sektor mengalami peningkatan, sektor lainnya justru menunjukkan tren penurunan yang cukup mengkhawatirkan.
Salah satu sektor yang menjadi perhatian adalah sektor pertambangan. Herminsyah menyebut bahwa sejumlah perusahaan tambang mengalami penurunan dalam penyerapan tenaga kerja. Bahkan, ia menyebutkan telah terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa perusahaan, terutama yang masa Izin Usaha Pertambangannya (IUP) akan berakhir pada tahun 2026.
“Ada beberapa perusahaan pertambangan yang mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja, bahkan terjadi pengurangan tenaga kerja. Namun di bidang perdagangan justru terlihat ada peningkatan,” ujar Herminsyah saat ditemui awak media di Kantor DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Kamis (10/04/2025).
Melihat kondisi tersebut, politisi dari Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) itu mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk segera mengambil langkah strategis. Ia menilai, perlu adanya inovasi dan penguatan sektor jasa, seperti pembangunan dan perluasan fasilitas dermaga. Hal ini, menurutnya, dapat mempercepat proses bongkar muat kapal barang yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kebutuhan tenaga kerja.
“Memang terlihat ada silang kondisi, ada sektor yang naik, ada yang turun. Jadi secara total, tingkat penyerapan tenaga kerja tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya,” tambahnya.
Herminsyah juga berharap, pada tahun 2025 ini Pemkot dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja baru, sehingga angka pengangguran di Samarinda bisa ditekan. Ia juga menekankan pentingnya mengutamakan warga lokal dalam penerimaan tenaga kerja.
“Mudah-mudahan di tahun 2025 ini, program-program pemerintah mampu menambah lapangan kerja bagi masyarakat, khususnya warga Samarinda,” tutup wakil rakyat dari daerah pemilihan Kecamatan Palaran, Samarinda Seberang, dan Loa Janan Ilir itu. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Nistia Endah