KOTAWARINGIN TIMUR – Munculnya buaya di perairan sekitar pemukiman Desa Pantai Harapan, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), memicu kewaspadaan warga setempat. Hewan liar tersebut dilaporkan sudah memangsa ternak warga, menambah kekhawatiran masyarakat terhadap keselamatan mereka dan hewan peliharaan.
Komandan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit, Muriansyah, mengungkapkan, laporan pertama mengenai kemunculan buaya diterima pada Senin (29/09/2025) dari Megawati, staf Desa Pantai Harapan.
Berdasarkan hasil penelusuran melalui komunikasi telepon, diketahui bahwa buaya telah muncul dalam sepekan terakhir dan kerap terlihat pada malam hari. “Hasil penelusuran menunjukkan ada dua ekor buaya dengan panjang sekitar tiga meter yang terlihat di sekitar pemukiman. Buaya tersebut juga sudah menyambar ternak ayam dan itik milik warga,” ujar Muriansyah.
Menurutnya, beberapa faktor lingkungan memicu buaya mendekat ke pemukiman. Keberadaan kandang ternak di tepi sungai, bangkai hewan, dan sampah rumah tangga yang dibuang ke perairan menjadi daya tarik predator tersebut. Kondisi ini meningkatkan risiko interaksi antara buaya dan warga, terutama pada malam hari ketika hewan lebih aktif.
“Buaya lebih aktif pada malam hari. Mereka bisa menyerang ternak, bahkan juga berisiko menyerang manusia jika ada kesempatan. Karena itu, warga harus benar-benar berhati-hati,” tegas Muriansyah.
BKSDA Resort Sampit juga telah berkoordinasi dengan pihak desa untuk menyosialisasikan imbauan kewaspadaan kepada masyarakat. Salah satu langkah pencegahan yang disarankan adalah memindahkan kandang ternak yang berada di tepi sungai ke lokasi yang lebih aman. Hal ini diharapkan dapat meminimalkan potensi konflik antara manusia dan buaya serta mengurangi risiko kejadian yang tidak diinginkan.
Selain itu, BKSDA mengimbau warga untuk selalu mengawasi anak-anak saat bermain di dekat perairan dan tidak membuang sampah sembarangan. Keberadaan buaya di sungai bukan hanya ancaman bagi ternak, tetapi juga bagi keselamatan manusia jika interaksi terjadi secara tidak sengaja.
Muriansyah menekankan pentingnya kesadaran warga untuk menjaga jarak dari habitat buaya dan melaporkan setiap kemunculan hewan predator tersebut. “Kewaspadaan warga menjadi kunci utama mencegah insiden. Dengan kerja sama antara masyarakat dan BKSDA, kita berharap konflik antara buaya dan manusia dapat diminimalkan,” tutupnya. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan