TARAKAN – Satu anak laki-laki berinisial FT (13) ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus laut saat berenang bersama dua rekannya di area perikanan. Korban berhasil ditemukan Tim SAR Gabungan bersama masyarakat pada Senin (26/5) sekitar pukul 14.50 Wita, kurang lebih dua mil dari bibir pantai.
Berdasarkan laporan dari penerima piket Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan, Akbar menyampaikan bahwa proses pencarian yang berlangsung selama dua hari akhirnya membuahkan hasil. Korban langsung dibawa ke RSUD untuk dilakukan autopsi, sementara proses pencarian secara resmi telah ditutup.
“Korban ditemukan kurang lebih dua mil dari bibir pantai dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Akbar.
Akbar mengimbau kepada anak-anak yang tinggal di kawasan pesisir agar tidak berenang saat air sedang pasang. Ia menyarankan agar menggunakan fasilitas yang lebih aman, seperti kolam renang, untuk menghindari risiko kecelakaan di laut lepas.
“Kami harap tidak ada lagi anak-anak pesisir yang berenang di laut lepas sehingga mengakibatkan korban jiwa,” ujarnya.
Selain itu, ia mengingatkan para orang tua yang tinggal di daerah pesisir agar lebih waspada dalam mengawasi anak-anak saat bermain, mengingat risiko terjatuh ke air sangat besar terutama saat pasang.
“Untuk para orang tua yang berdomisili di daerah pesisir, lebih waspada lagi menjaga anaknya saat bermain karena kemungkinan besar bisa jatuh ke air,” pungkasnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan pengawasan ketat terhadap anak-anak di daerah pesisir untuk mencegah kecelakaan serupa terjadi kembali. BPBD Tarakan bersama tim SAR akan terus meningkatkan sosialisasi dan pemantauan guna memastikan keselamatan masyarakat, khususnya anak-anak yang tinggal di kawasan rawan bahaya air. []
Redaksi11