BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan yang segera berakhir masa jabatannya Rudy Ariffin memaparkan perjalanan pemerintahannya selama dua priode dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Rp800 miliar hingga Rp5,5 triliun.
Dalam acara malam pisah sambut Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan 2015 di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, Selasa (11/8), kepada penjabat Gubernur Tarmizi A Karim diungkapkannya sejak menjabat sebagai orang nomor satu di pemerintahan provinsi ini bersama wakilnya yang pertama H Rosehan MB dilantik 5 Agustus 2005, saat itu APBD hanya Rp800 miliar.
“Bayangkan saja, saat itu belanja langsung sudah sekitar Rp600 miliar, hanya sekitar Rp200 miliar saja untuk biaya pembangunan (belanja tidak langsung),” ujarnya di dampingi mantan wagubnya.
Dia menyatakan, cukup berat saat itu melakukan pembangunan dengan anggaran yang sangat minim, namun tekad kuat untuk memajukan daerah akhirnya sedikit demi sedikit peningkatan APBD dapat meningkat signifikan.
“Hingga pada akhirnya di periode kedua kepemimpinan saya bersama Wakil Gubernur Rudy Resnawan diketok APBD 2016 sekitar Rp5,5 triliun,” ucapnya.
Dengan anggaran yang mulai cukup besar ini, kata dia, maka pembangunan di provinsi yang dalamnya 13 kabupaten/kota ini bisa dilakukan pula secara signifikan, khususnya pembangunan infrastruktur, pertanian dan pendidikan.
“Dulunya saat kumpul-kumpul sama para gubernur ditanya berapa APBD daerah kita, rasa malu menyebutnya, tapi sekarang kita bisa percaya diri,” tuturnya.
Menurut Rudy, efektasi masyarakat terhadap pemerintahan cukup tinggi untuk meminta pembangunan dan kesejahteraan, sehingga tantangan ke depan cukup berat.
“Tentunya dalam kepemimpinan kita ini ada PR yang ditinggalkan bagi pemimpin provinsi ini selanjutnya, moga bisa berlanjut dan lebih berhasil lagi,” ujarnya.
Di antaranya kata Rudy menyukseskan mega proyek pembangunan Bandara Syamsuddin Noor menjadi bandara internasional dan pembangunan jembatan penghubung Pulau Laut dan Daratan Kalimantan yang panjangnya sekitar 6,5 kilometer.
“Kemajuan daerah kita ini diharapkan terus berlanjut ke depannya, dan ini tugas pemimpin selanjutnya untuk memiliki terobosan pembangunan daerah kearah yang lebih moderen,” tuturnya.
Bagi pejabat gubernur saat ini, beber dia, tugas utamanya dalam waktu dekat ini menyukseskan Pilkada yang akan berlangsung serentak di tujuh kabupaten/kota dan tingkat provinsi pada 9 Desember nanti.
Caretaker Gubernur Kalsel Tarmizi A Karim yang sebelumnya menjabat Irjen di Kemendagri RI itu mengungkapkan bahwa dirinya sangat terhormat mendapat kesempatan memimpin pemprov ini sampai ada pemimpin definitif.
“Selama karir saya, sudah tiga kali ini saya menjabat gubernur sementara, selain di Kalsel, pernah di tanah kelahiran Aceh dan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim),” ungkapnya.
Bagi pria yang pernah menjabat bupati di salah satu kabupaten di tanah Serambi Mekkah itu, dirinya akan berusaha melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai amanah Menteri Dalam Negeri.
“Ini daerah kaya sumberdaya alamnya, tapi sangat religi masyarakatnya, saya senang berada di sini,” paparnya. [] ANT