KARANGANYAR — Tragedi dalam gelaran Siksorogo Lawu Ultra 2025 kembali menyedot perhatian publik setelah seorang peserta lomba lari ditemukan meninggal dunia di kawasan Bukit Mitis, Tawangmangu, pada Minggu (07/12/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar mengerahkan personelnya untuk mengevakuasi korban yang diketahui bernama Pujo Buntoro (55), suami dari Kabag Perekonomian Setda Karanganyar.
Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno, menjelaskan bahwa timnya menerima laporan adanya pelari yang kolaps di jalur menanjak Bukit Mitis. Lokasi tersebut merupakan salah satu titik paling menantang dalam rute Siksorogo Lawu Ultra kategori 15 kilometer yang didominasi lintasan trail hingga 90 persen.
Menurut Hendro, kondisi korban sudah kritis saat petugas lapangan tiba di lokasi. “Itu kan yang meninggal dunia ada 2 orang, tadi teman-teman di lapangan itu evakuasi salah satu pelari, tepatnya di Bukit Mitis meninggal dunia di sana,” ujarnya saat dihubungi TribunSolo.com.
Petugas BPBD memberi pertolongan pertama berupa pacu jantung, namun upaya tersebut tidak berhasil menyelamatkan korban. “Di lokasi kondisinya sudah meninggal dunia, kemudian kami evakuasi turun ke bawah,” kata Hendro.
Evakuasi berlangsung dramatis selama hampir satu jam. Kondisi jalur yang licin akibat hujan sehari sebelumnya menjadi kendala utama. “Kesulitan karena medan licin, karena kan memang di atas itu, sehari sebelumnya turun hujan. Informasi dari teman-teman, proses evakuasi tadi hampir satu jam, karena dari atas ke bawah jauh. Ada 4 personel yang evakuasi,” tambahnya.
Peristiwa ini menambah daftar korban jiwa dalam ajang lari ekstrem tersebut. Sebelumnya, panitia juga melaporkan adanya satu peserta lain yang meninggal dengan dugaan serangan jantung. Kedua jenazah kemudian dibawa ke RSUD Karanganyar untuk penanganan lebih lanjut.
Siksorogo Lawu Ultra 2025 diketahui diikuti 5.700 pelari dari dalam maupun luar negeri, dan tahun ini menawarkan total hadiah hingga Rp20 miliar. Selain kategori 15 kilometer, terdapat enam kategori lain mulai 7 kilometer hingga 120 kilometer, dengan sejumlah rute melewati titik-titik pendakian baru termasuk Puncak Mitis.
Tragedi ini menjadi catatan penting mengenai kesiapan fisik peserta serta tantangan alam yang kerap tak terduga dalam lomba lari jarak jauh dan lintas alam. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan