Dua Prajurit AS Gugur di Suriah, Trump Janji Balas Keras

WASHINGTON DC — Serangan bersenjata yang menewaskan dua tentara Amerika Serikat (AS) dan seorang penerjemah sipil di Suriah kembali mengguncang stabilitas keamanan Timur Tengah. Insiden ini tidak hanya menambah daftar korban konflik, tetapi juga memicu pernyataan keras dari Presiden AS Donald Trump yang menegaskan bahwa Washington akan memberikan respons tegas.

Serangan terjadi pada Sabtu (13/12/2025) waktu setempat saat pasukan gabungan tengah menjalankan misi keamanan. Tiga orang dilaporkan tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka. Komando Pusat AS dan Departemen Pertahanan memastikan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh penembak yang terafiliasi dengan kelompok ISIS.

Peristiwa ini menegaskan bahwa ancaman ISIS masih nyata meski kelompok tersebut telah mengalami kemunduran signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Serangan terhadap pasukan AS menjadi sinyal bahwa situasi keamanan di Suriah masih rentan dan berpotensi memicu eskalasi baru.

Presiden Donald Trump menyampaikan duka sekaligus peringatan keras kepada pelaku. “Kami akan membalas,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih. Ia menyebut Amerika Serikat berduka atas “kehilangan tiga patriot Amerika yang hebat” dan menyampaikan doa bagi tiga korban luka yang “tampaknya dalam keadaan cukup baik.”

Trump juga menyinggung kerja sama militer dengan Suriah. “Suriah, omong-omong, ikut berperang bersama kita,” kata Trump, seraya menambahkan bahwa presiden baru Suriah “sangat terpukul oleh apa yang terjadi.”

Korban tewas diketahui merupakan anggota Garda Nasional negara bagian Iowa. Kantor Gubernur Iowa, Kim Reynolds, memastikan identitas para prajurit akan diumumkan pada Minggu sore waktu setempat. Selain korban meninggal, tiga anggota Garda Nasional Iowa lainnya terluka, dua di antaranya telah dievakuasi ke fasilitas medis.

“Hati kami berat hari ini, dan doa serta belasungkawa terdalam kami bersama keluarga dan orang-orang terkasih dari prajurit kami yang gugur dalam tugas,” kata Reynolds. “Saya meminta agar semua warga Iowa bersatu dalam mendukung mereka dan mendoakan mereka selama masa yang sangat sulit ini.”

Tak lama setelah pernyataan di Gedung Putih, Trump kembali menegaskan sikapnya melalui media sosial. Ia menyebut insiden tersebut sebagai “serangan ISIS terhadap AS, dan Suriah,” serta menulis, “Akan ada pembalasan yang sangat serius.”

Hingga kini, ISIS belum secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, kecaman datang dari pemerintah Suriah. Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad al-Shaibani, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan kepada pemerintah AS. “Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban dan kepada pemerintah serta rakyat AS, dan kami berharap para korban luka segera pulih,” tulisnya di platform X.

Serangan ini dinilai menjadi ujian serius bagi kebijakan keamanan Amerika Serikat di Suriah, sekaligus menandai bahwa konflik di kawasan tersebut masih menyimpan ancaman nyata bagi pasukan internasional. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com