Dua Saudara Palestina Gugur saat Cari Kayu Bakar

GAZA  — Ketegangan di kawasan perbatasan Jalur Gaza kembali menelan korban jiwa setelah dua anak Palestina dilaporkan tewas akibat serangan drone Israel pada Sabtu (29/11/2025). Insiden ini terjadi di tengah keberlakuan gencatan senjata yang seharusnya membatasi operasi militer kedua pihak.

Menurut keterangan militer Israel, serangan dilakukan setelah prajurit mereka melihat dua individu yang disebut melakukan kegiatan mencurigakan di sekitar Yellow Line garis batas internal yang ditandai blok beton berwarna kuning. Israel mengklaim kedua orang yang menjadi target dianggap menimbulkan ancaman langsung terhadap pasukan mereka yang sedang berada di posisi belakang garis tersebut.

Namun, informasi berbeda disampaikan keluarga korban. Dikutip AFP, paman dua anak itu menyebut bahwa korban adalah dua saudara berusia delapan dan sepuluh tahun. Mereka keluar rumah pada pagi hari semata-mata untuk mencari kayu bakar. Keterangan tersebut dipertegas oleh pejabat pertahanan sipil Gaza yang berada di bawah otoritas Hamas, Mahmud Bassal, yang menyatakan serangan terjadi sekitar pukul 08.30 pagi di kawasan Bani Suheila, timur Khan Yunis.

Bassal mengidentifikasi kedua korban sebagai Fadi dan Jumaa Tamer Abu Assi. Sang paman, Alaa Abu Assi, menegaskan bahwa keponakannya tidak memiliki keterkaitan apa pun dengan aktivitas bersenjata. “Mereka adalah anak-anak tak bersalah, yang tidak memiliki roket atau bom. Usia mereka baru delapan dan sepuluh tahun,” ujarnya. Ia menambahkan, “Mereka hanya sedang mengumpulkan kayu bakar.”

Jenazah kedua bocah tersebut kemudian dibawa ke Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis sebelum dimakamkan keluarga pada sore hari. Insiden ini menambah daftar panjang peristiwa mematikan di sekitar Yellow Line, meski gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah berlaku sejak 10 Oktober. Di titik-titik dekat garis tersebut, bentrokan ataupun tembakan kerap terjadi, memperlihatkan rapuhnya situasi keamanan.

Sementara itu, dalam pernyataannya, militer Israel menjelaskan bahwa prajurit mereka mengidentifikasi dua tersangka yang melintasi Yellow Line dan mendekati posisi pengamanan. “Setelah identifikasi, Angkatan Udara Israel (IAF) menetralisir para tersangka untuk menghilangkan ancaman tersebut,” demikian keterangan resmi mereka.

Peristiwa terbaru ini kembali memunculkan pertanyaan mengenai efektivitas gencatan senjata serta perlindungan bagi warga sipil, terutama anak-anak, yang setiap hari hidup di bawah ancaman kekerasan bersenjata di Gaza. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com