Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
TANAH LAUT – Insiden penusukan yang terjadi di simpang empat Stap, Desa Ketapang, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Jumat (6 Juni 2025), memicu respons cepat dari jajaran Polsek Pelaihari. Personel kepolisian segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan memburu pelaku yang melarikan diri usai kejadian.
Korban, pria berinisial WN berusia sekitar 22 tahun, mengalami luka tusuk serius di bagian kepala dan punggung. Meski sempat dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Hadji Boejasin Pelaihari, nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Informasi yang berkembang menyebutkan bahwa insiden ini dipicu oleh konflik pribadi terkait hubungan asmara. Korban dikabarkan sedang berjalan bersama seorang perempuan yang merupakan mantan istri dari pelaku penusukan. Keberadaan korban bersama perempuan tersebut diduga memicu emosi pelaku yang masih menyimpan rasa terhadap mantan istrinya.
“Keterangan awal yang kami himpun memang seperti itu terkait persoalan yang melatarbelakangi,” ujar Kapolres Tanah Laut AKBP Ricky Boy Siallagan melalui Kapolsek Pelaihari Iptu Benny Wishnu Wardhany saat dikonfirmasi.
Menurut Benny, hubungan antara pelaku dan mantan istrinya telah berakhir sejak sekitar empat tahun yang lalu. Saat kejadian, korban tengah berjalan di sekitar simpang empat Stap bersama perempuan tersebut. Tiba-tiba, pelaku datang bersama seorang pria lain dan langsung melakukan penyerangan menggunakan senjata tajam.
Peristiwa itu membuat korban terkapar bersimbah darah sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit.
“Sementara seperti itu ihwalnya. Tapi, kami masih mendalaminya untuk mengungkap persoalannya secara jelas,” tambah Benny.
Hingga saat ini, aparat masih berada di lapangan guna menelusuri jejak pelarian pelaku dan mengumpulkan keterangan tambahan dari para saksi untuk memastikan motif di balik tindak kekerasan tersebut. Dugaan sementara mengarah pada motif cemburu, namun penyelidikan lebih lanjut masih terus berlangsung. []
