Dugaan Intervensi Kepengurusan IPSI Kubu Raya

KUBU RAYA – Puluhan perwakilan perguruan silat di Kabupaten Kubu Raya menggelar aksi protes di Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pada Minggu (23/03/2025). Mereka datang untuk menyuarakan keberatan terkait dugaan intervensi pihak luar dalam kepengurusan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kubu Raya yang baru saja terbentuk.

Aksi tersebut dipimpin oleh Koordinator Aksi Doni Abarang, yang menegaskan bahwa pencak silat harus dikelola secara profesional dan tanpa adanya campur tangan dari pihak manapun. Menurutnya, adanya intervensi tersebut berpotensi merusak persatuan di tubuh IPSI Kubu Raya.

“Kami datang ke sini untuk meminta kejelasan dan menolak adanya intervensi yang bisa merusak persatuan dalam IPSI Kubu Raya,” ujar Doni dengan tegas.

Doni juga menjelaskan bahwa Musyawarah Kabupaten (Muskab) IPSI Kabupaten Kubu Raya telah dilaksanakan dengan mekanisme musyawarah mufakat. Hasilnya, Zulkarnain terpilih sebagai Ketua Umum IPSI Kubu Raya secara aklamasi. “Muskab IPSI Kabupaten Kubu Raya telah dihadiri oleh semua perguruan silat yang ada, dan 80 persen sepakat memilih Zulkarnain untuk memimpin IPSI Kubu Raya ke depan,” ungkap Doni.

Namun, setelah Muskab tersebut, Doni menyebut bahwa KONI Kubu Raya terlihat terpengaruh oleh segelintir pengurus paguyuban yang menyebabkan pembatalan Surat Rekomendasi yang sebelumnya telah diterbitkan oleh KONI. Doni mempertanyakan mengapa KONI menganulir rekomendasi tersebut, padahal kepengurusan IPSI merupakan wewenang penuh dari organisasi itu sendiri. “KONI tidak boleh melakukan intervensi, biarkan kami mengembangkan pencak silat tanpa hambatan,” tegas Doni.

Sebagai langkah selanjutnya, Doni mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberikan waktu tenggang selama tujuh hari kepada KONI untuk menyelesaikan masalah ini. “Jika tidak ada kejelasan, kami bersama perguruan silat yang ada di Kubu Raya akan menduduki dan mensegel Kantor KONI Kubu Raya,” ujar Doni.

Sementara itu, Wakil Ketua KONI Kabupaten Kubu Raya, Didi Binsar Sibarani, yang dikonfirmasi terkait hal ini, membantah adanya intervensi dari KONI. Menurutnya, permasalahan yang ada lebih disebabkan oleh kesalahpahaman. “KONI tidak melakukan intervensi. Kami hanya bertindak sebagai mediator ketika ada permasalahan yang harus diselesaikan,” jelas Didi.

Didi menjelaskan bahwa setelah Musyawarah Kabupaten IPSI, ada pihak yang merasa keberatan dengan hasil tersebut, sehingga rekomendasi kepengurusan IPSI masih dalam proses penyelesaian. “Kami hanya berperan sebagai pihak yang menengahi apabila terjadi masalah. KONI adalah rumah besar bagi cabang olahraga, termasuk IPSI,” tambahnya.

Wakil Ketua KONI Kubu Raya itu berharap agar permasalahan ini dapat segera diselesaikan melalui mediasi yang sedang berlangsung. Ia optimistis bahwa kesalahpahaman yang terjadi dapat ditemukan solusi terbaiknya. “Kami percaya semua cabang olahraga, termasuk IPSI, memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk maju dan berkembang,” pungkas Didi. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com