Dugaan Kekerasan, Anak Berkebutuhan Khusus Meninggal di Pontianak

PONTIANAK – Warga Pontianak dibuat heboh oleh kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga yang menewaskan seorang bocah laki-laki berusia 9 tahun. Korban ditemukan sudah meninggal dunia dengan kondisi tubuh penuh luka dan memar.

Wakil Kasat Reskrim Polresta Pontianak, AKP Agus Haryono, mengungkapkan bahwa dugaan awal mengarah pada penganiayaan yang dilakukan oleh ayah tiri korban. Polisi juga tengah menyelidiki kemungkinan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebagai motif utama kejadian ini.

“Dari keterangan awal, ayah tiri korban merasa tersinggung terhadap anak tersebut. Ini masih kami dalami motif sebenarnya,” ujar Agus saat ditemui di RS Anton Soedjarwo, Jalan KS Tubun, Selasa (27/05/2025) malam.

Korban diketahui kerap mengamen di persimpangan Jalan 28 Oktober dan selama ini tinggal bersama ibu kandung dan ayah tirinya di bawah Jembatan Landak, Kecamatan Pontianak Utara.

Kasus ini terbongkar setelah ibu korban membawa jenazah ke rumah keluarga di kawasan Siantan. Melihat banyak luka lebam di tubuh anak tersebut, keluarga korban langsung melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib.

“Kami menerima laporan dari keluarga dan segera mendatangi lokasi. Dugaan awal memang mengarah pada kekerasan. Kondisi korban cukup memilukan,” kata Agus.

Polisi telah mengamankan keterangan dari sejumlah saksi, termasuk ibu kandung dan ayah tiri korban. Tempat kejadian diduga berada di kolong Jembatan Landak, yang selama ini menjadi tempat tinggal korban dan keluarganya.

Salah satu keluarga korban, Mat Saih (42), berharap pelaku mendapat hukuman seberat-beratnya. Ia mengetahui kabar duka tersebut dari adiknya yang sedang berjualan.

“Waktu saya datang ke rumah neneknya di Siantan, tubuh keponakan saya sudah penuh memar. Saya serahkan semuanya ke pihak berwajib,” ujarnya.

Sementara itu, polisi masih menunggu hasil visum dan autopsi untuk memastikan penyebab kematian secara medis. Agus menambahkan, korban juga diketahui merupakan anak berkebutuhan khusus.

“Kami akan dalami motifnya lebih lanjut,” tutup AKP Agus.

Kasus ini menjadi perhatian serius masyarakat setempat sekaligus mengingatkan pentingnya perlindungan bagi anak, khususnya yang rentan mengalami kekerasan dalam lingkungan keluarga. Polisi berkomitmen mengusut tuntas perkara tersebut demi keadilan bagi korban. []

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X