Dugaan Rem Blong Jadi Pemicu Tragedi Bus Nakes Jember

JAWA TIMUR – Tragedi kecelakaan bus rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember di jalur wisata Gunung Bromo, Minggu (14/09/2025) sore, menorehkan duka mendalam. Sebanyak delapan orang meninggal dunia dan puluhan lainnya masih dirawat di berbagai rumah sakit setelah bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan tunggal.

Direktur RS Bina Sehat, Faida, menjelaskan bahwa perjalanan tersebut merupakan agenda liburan syukuran para karyawan yang baru menyelesaikan pendidikan strata satu. “Mereka infonya turun dari Gunung Bromo setelah tasyakuran kelulusan S1,” ujar Faida.

Bus nahas tersebut mengangkut 52 penumpang. Data yang dirilis Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur menyebutkan, delapan orang meninggal dunia sementara 44 lainnya menjalani perawatan medis dengan kondisi beragam. Identifikasi jenazah dilakukan di RSUD dr Mohamad Saleh, Probolinggo. Dari delapan korban jiwa, enam berhasil diidentifikasi sebagai tenaga kesehatan dan anggota keluarga mereka, sedangkan dua lainnya masih menunggu konfirmasi identitas.

Faida menuturkan, sejumlah korban mengalami luka berat sehingga harus mendapat penanganan intensif. Ia bersama tim membawa 18 ambulans untuk mengevakuasi korban dari lokasi kejadian. “Beberapa orang kritis. Kami sedang di Probolinggo membawa 18 ambulans dengan patwal untuk mengevakuasi korban yang mengalami luka-luka,” ungkap mantan Bupati Jember itu.

Kasat Lantas Polres Probolinggo, AKP Safiq Jundhira, mengungkapkan warga sekitar segera menolong korban tak lama setelah kecelakaan. Para korban kemudian dibawa ke Puskesmas Lumbang, Puskesmas Sukapura, serta RSUD dr Mohamad Saleh.

Dugaan awal penyebab kecelakaan adalah rem bus yang blong. “Informasi sementara terkait dengan bus rem blong, namun hal itu masih perkiraan dari penumpang maupun dari driver,” jelas Safiq. Menurut keterangan saksi, bus sempat melaju tak terkendali, menabrak pembatas jalan, lalu berhenti setelah menghantam pagar rumah warga.

Polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab kecelakaan. Sopir bus berinisial AB yang selamat, kini diamankan dan menjalani pemeriksaan. “Sopir itu luka di tangan namun kondisi masih sehat. Saat ini sedang kami amankan di kantor satlantas,” kata Safiq. Selain sopir, pihak pengelola PO IND’S 88 yang mengoperasikan bus tersebut juga dipanggil untuk dimintai keterangan terkait kelaikan kendaraan.

Tragedi ini menambah daftar panjang kecelakaan di jalur wisata Bromo yang kerap memakan korban. Peristiwa memilukan tersebut menjadi peringatan akan pentingnya aspek keselamatan, termasuk perawatan kendaraan, kejelasan kelayakan jalan, dan kehati-hatian pengemudi, terutama saat melintasi jalur pegunungan dengan medan curam.

Duka mendalam kini menyelimuti keluarga besar RSBS Jember. Tenaga medis yang seharusnya menebar harapan dan menyelamatkan nyawa justru harus kehilangan rekan, sahabat, sekaligus anggota keluarga mereka di jalanan. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com