BULUNGAN – Di balik suasana khidmat acara penganugerahan Paritrana Award 2025, terpancar kisah pilu yang dialami Riska, seorang ibu dengan empat anak, yang baru saja kehilangan suaminya, Yusran.
Tangis haru tak terbendung saat dirinya menerima santunan jaminan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp344.165.882. Santunan itu diserahkan langsung oleh Gubernur Kalimantan Utara, Zainal A. Paliwang, pada Kamis (11/09/2025).
Meski santunan bernilai besar itu bisa meringankan beban ekonomi, namun kesedihan Riska masih begitu terasa. Sesekali ia mengusap air mata dengan kerudung hitam yang dikenakannya, seolah belum sepenuhnya ikhlas melepas separuh jiwanya.
Ucapan belasungkawa yang disampaikan gubernur, bahkan jabatan tangan yang hangat, belum mampu menghadirkan kembali senyuman di wajahnya.
“Meski bersyukur telah mendapat bantuan, namun rasa kehilangan orang tercinta masih tampak menyelimuti,” demikian ungkapan yang menggambarkan suasana hati Riska.
Alm. Yusran, suami Riska, meninggal dunia akibat kecelakaan saat hendak berangkat bekerja. Peristiwa itu terjadi begitu mendadak, meninggalkan duka yang dalam bagi keluarga kecilnya. “Saat akan berangkat bekerja, di jalan kecelakaan,” ucap Riska lirih.
Kehilangan itu kian berat karena Yusran meninggalkan empat anak yang masih duduk di bangku sekolah. Biaya pendidikan mereka tentu membutuhkan sokongan besar, sementara sosok pencari nafkah utama sudah tiada. “Anak kami empat dan masih sekolah semua,” katanya lagi dengan suara bergetar.
Di tengah rasa kehilangan, Riska tetap berusaha tegar. Ia mendatangi kantor BPJS Ketenagakerjaan untuk melaporkan musibah yang menimpa suaminya. Berbekal keberanian dan kebutuhan untuk menafkahi anak-anaknya, ia mengurus santunan jaminan kematian yang menjadi hak keluarganya.
Yusran sendiri diketahui bekerja sebagai karyawan tetap di PT Saka Aji Energy selama lebih dari tiga tahun. Sebelumnya, ia juga pernah bekerja di sejumlah perusahaan lain di Kalimantan Utara. “Alhamdulillah sangat cepat kemarin prosesnya, mungkin hanya satu minggu saja,” ujar Riska sambil menyampaikan rasa syukurnya.
BPJS Ketenagakerjaan Kaltara pun memastikan pencairan berjalan tanpa hambatan. Dana santunan yang cair dalam waktu singkat ini diharapkan mampu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
Bagi Riska, santunan tersebut bukan sekadar bantuan keuangan, melainkan sebuah harapan baru untuk masa depan anak-anaknya. Ia berencana memanfaatkannya sebaik mungkin, terutama untuk biaya sekolah keempat anaknya.
“Pihaknya berterima kasih dengan pencairan santunan jaminan kematian ini dapat membantu untuk membiayai sekolah keempat anaknya,” tulis laporan tersebut.
Gubernur Kaltara, Zainal A. Paliwang, menyampaikan bahwa santunan ini menjadi bukti nyata perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia. Menurutnya, meski kehilangan tidak bisa diganti dengan materi, setidaknya ada dukungan yang bisa meringankan beban keluarga yang berduka.
Program BPJS Ketenagakerjaan sendiri bertujuan memberikan perlindungan kepada pekerja dari berbagai risiko, termasuk kecelakaan kerja hingga kematian. Kasus yang menimpa keluarga Riska menjadi salah satu contoh bagaimana program ini bekerja nyata di lapangan.
Di sisi lain, kisah Riska juga mengingatkan banyak pihak bahwa perlindungan sosial tidak hanya sebatas santunan, tetapi juga dukungan moral dan sosial dari masyarakat sekitar. Kehilangan sosok ayah bagi empat anak tentu bukan perkara mudah. Kehadiran lingkungan, keluarga besar, dan pemerintah sangat dibutuhkan agar mereka tetap bisa melanjutkan hidup dengan layak.
Meski santunan mampu menutup kebutuhan mendesak, perjuangan Riska sebagai seorang ibu tunggal akan berlanjut panjang. Ia kini memikul tanggung jawab ganda: menjadi orang tua sekaligus tulang punggung keluarga.
Harapan besar terletak pada komitmen pemerintah dan BPJS Ketenagakerjaan untuk terus memperkuat layanan, sehingga masyarakat yang mengalami musibah serupa tidak merasa sendirian. Dengan dukungan yang cepat, tepat, dan transparan, keluarga korban dapat bangkit kembali menata kehidupan. []
Admiin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan