JAKARTA-Letnan Jenderal Kunto Arief Wibowo, anak dari Jenderal TNI Purnawirawan dan Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno, resmi dimutasi dari jabatan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I setelah hanya empat bulan menjabat. Kunto menjadi perwira tinggi Angkatan Darat (AD) pertama yang menduduki posisi ini, yang sebelumnya selalu diisi oleh perwira tinggi TNI Angkatan Laut (AL).
Kunto Arief Wibowo, yang baru saja menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I sejak Desember 2024, kini resmi digantikan oleh Laksamana Muda (Laksda) Hersan. Sebelumnya, jabatan Pangkogabwilhan I selalu diisi oleh perwira tinggi TNI Angkatan Laut (AL), sehingga penunjukan Kunto sebagai perwira tinggi Angkatan Darat pertama yang menduduki posisi tersebut menjadi catatan sejarah. Namun, setelah hanya empat bulan menjabat, Kunto harus menerima kenyataan bahwa posisinya digantikan oleh Hersan.
Laksamana Muda Hersan, yang sebelumnya menjabat sebagai Pangkoarmada III, kini dipercaya untuk memimpin Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I dan dipromosikan menjadi Laksamana Madya (Laksdya). Hersan yang memiliki rekam jejak yang solid di TNI Angkatan Laut diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam menjalankan tugas strategis di wilayah pertahanan. Perpindahan Hersan ke Pangkogabwilhan I diharapkan juga akan memperkuat kerjasama antar matra TNI dalam menghadapi berbagai tantangan pertahanan negara.
Sementara itu, Kunto Arief Wibowo tidak meninggalkan dunia militer begitu saja. Ia dipindahkan ke posisi baru sebagai Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), di mana ia akan tetap memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan dan penguatan institusi Angkatan Darat. Meskipun jabatan barunya tidak sebegitu strategis seperti yang sebelumnya diemban, namun ini menunjukkan bahwa pengalaman dan kemampuan Kunto tetap dihargai oleh pimpinan TNI.
Mutasi yang diumumkan melalui Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 pada 29 April 2025 ini juga melibatkan 237 perwira tinggi lainnya, yang merupakan bagian dari penataan ulang struktur dan peran penting dalam organisasi TNI. Proses mutasi ini merupakan bagian dari upaya TNI untuk memperkuat komando dan strategi pertahanan nasional dengan memperhatikan kemampuan, pengalaman, dan kebutuhan organisasi yang berkembang.[]
Redaksi12