Empat Remaja Ditangkap Terkait Serangan Siber M&S

LONDON – Empat orang berusia di bawah 21 tahun ditangkap dalam rangka penyelidikan Kepolisian Inggris terkait serangan siber yang mengganggu sistem operasi tiga peritel besar, yaitu Marks & Spencer (M&S), Co-op, dan Harrods. Badan Kejahatan Nasional Inggris (National Crime Agency/NCA) mengumumkan penangkapan tersebut pada Kamis (10/7/2025).

Insiden siber yang menargetkan M&S pada April lalu dianggap sebagai serangan paling merugikan. Akses ke layanan belanja daring, khususnya untuk produk pakaian, terpaksa dihentikan selama hampir tujuh minggu. Perusahaan pun mengalami kerugian laba operasional yang ditaksir mencapai sekitar 300 juta poundsterling atau setara dengan 400 juta dolar Amerika Serikat.

Berdasarkan keterangan dari NCA, tiga pria yang ditangkap masing-masing berusia 19 dan 17 tahun, sementara seorang perempuan yang turut diamankan berusia 20 tahun. Seluruh tersangka diamankan di wilayah West Midlands dan London dengan dugaan pelanggaran terhadap Undang-Undang Penyalahgunaan Komputer. Mereka juga disangka terlibat dalam pemerasan, pencucian uang, serta kegiatan kriminal yang terorganisasi.

Proses penangkapan dilakukan di tempat tinggal masing-masing tersangka. Pihak berwenang turut menyita sejumlah perangkat elektronik yang kini sedang dianalisis oleh Unit Kejahatan Siber Nasional NCA guna memperdalam penyidikan.

Ketua Marks & Spencer, Archie Norman, menyampaikan kepada parlemen Inggris bahwa perusahaannya menjalin kerja sama dengan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) dalam menangani kasus ini. Ia mengungkapkan bahwa serangan berasal dari kelompok bernama “DragonForce”.

“DragonForce” diduga memiliki jaringan internasional yang menyasar sistem perusahaan besar melalui perangkat lunak pemerasan (ransomware). Norman juga mengusulkan agar pemerintah Inggris memberlakukan aturan hukum yang mewajibkan perusahaan untuk melaporkan secara resmi setiap serangan siber berskala besar. Ia menyebut bahwa dua kasus serupa yang menimpa perusahaan lain di Inggris sebelumnya bahkan tidak disampaikan kepada otoritas.

Setelah lebih dari satu bulan terhenti, M&S kembali menerima pesanan daring untuk lini pakaian pada 10 Juni 2025. Namun, layanan klik dan ambil (click-and-collect) masih dalam proses pemulihan dan belum dapat diakses pelanggan.

Sementara itu, Direktur Utama M&S, Stuart Machin, pada pekan lalu menyampaikan kepada para pemegang saham bahwa dampak terburuk dari serangan tersebut diperkirakan dapat diatasi sepenuhnya pada bulan Agustus mendatang. Pihaknya berharap stabilitas sistem daring perusahaan dapat segera pulih untuk memastikan kelancaran operasional dan kenyamanan pelanggan.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com