Enam Kabupaten di Kalsel Banjir

PALANGKA RAYA – Cuaca ekstrem yang melanda Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan banjir melanda enam kabupaten. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, enam kabupaten yang terdampak adalah Barito Selatan, Kapuas, Katingan, Barito Utara, Lamandau, dan Murung Raya.​

Kepala BPBPK Kalteng, Ahmad Toyib, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa banjir di Barito Selatan melanda 27 desa/kelurahan di tiga kecamatan dengan tinggi muka air mencapai 150 cm. Di Kapuas, banjir melanda lima kecamatan yang terdiri dari 38 desa/kelurahan dengan tinggi muka air 300 cm. Sementara itu, di Barito Utara, banjir terjadi di enam desa/kelurahan di sebuah kecamatan dengan tinggi muka air 10 cm. Banjir juga melanda Katingan dan Lamandau, masing-masing di satu desa di satu kecamatan. Di Murung Raya, banjir merendam enam desa/kelurahan di tiga kecamatan. Secara keseluruhan, banjir ini merupakan imbas dari cuaca ekstrem yang melanda Kalteng, dengan total 73 desa/kelurahan di 11 kecamatan yang saat ini diterjang banjir.​

Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBPK Kalteng per Selasa (15/04/2025) petang, jumlah jiwa yang terdampak oleh banjir mencapai 58.275 jiwa dari 19.868 kepala keluarga (KK). Meskipun belum ada laporan mengenai pengungsi, jumlah bangunan rumah yang terdampak banjir mencapai 10.497 unit. Kapuas mencatat jumlah terbanyak dengan 7.290 rumah terdampak, diikuti Barito Selatan dengan 2.815 rumah, Murung Raya 384 rumah, dan Lamandau 8 rumah.​

Selain rumah, banjir juga merendam berbagai fasilitas umum, termasuk 23 fasilitas kesehatan, 117 tempat ibadah, 108 fasilitas pendidikan, 6 gedung pemerintah, 9 lahan pertanian, serta 411 jalan dan jembatan. Secara keseluruhan, banjir telah menerjang enam kabupaten, 14 kecamatan, 79 desa/kelurahan, 19.868 KK, dan 58.275 jiwa. Fasilitas umum yang terdampak sebanyak 752 unit, dan rumah yang terdampak sebanyak 10.497 bangunan.​

BPBPK Kalteng terus melakukan pendampingan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten yang terdampak untuk menjalankan tugas pencegahan dan penanganan. Jika ada kabupaten yang menetapkan status siaga atau tanggap darurat, pemerintah provinsi akan masuk dan mempertimbangkan penetapan status bencana. Jika sudah ditetapkan, kami bisa maksimal mendukung dengan personel serta sarana dan prasarana, tambah Toyib. Pihak BPBPK Kalteng juga melakukan pemantauan perkembangan cuaca setiap hari melalui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) karena potensi hujan di Kalteng masih merata. Kami terus memberikan informasi kewaspadaan kepada stakeholder yang tergabung dalam satgas penanganan banjir kabupaten agar aktif menjalankan upaya pencegahan dan penanggulangan, tutup Toyib.​ []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com