Evaluasi SAKIP 2023, Bupati Mahulu: Jangan Stagnan, Harus Ada Peningkatan

UJOH BILANG — Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Dr. Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., secara resmi membuka kegiatan Pendampingan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kabupaten Mahulu Tahun 2025. Acara ini berlangsung di Ballroom Lantai 3 Kantor Bupati Mahulu pada Senin (17/03/2025).

Kegiatan ini difasilitasi oleh Bagian Organisasi Tata Laksana (Ortal) Sekretariat Daerah (Setda) Mahulu dan menghadirkan narasumber dari Tim Ahli Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Narasumber tersebut adalah Dr. Mohammad Wasil, S.Pd., M.E., Dr. Rofik Jalal Rosyanafi, M.Pd., Lili Nur Indah Sari, S.Sos., MSW., Ahmad Nizar Hilmi, S.AP., MPA., serta Agus Miftahus Surur, S.E., M.Sc.

Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Mahulu Drs. Yohanes Avun, M.Si., Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat drg. Agustinus Teguh Santoso, M.Adm. Kes., Plt. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Wenefrida Kayang, S.Sos., M.Si., Inspektur Inspektorat, serta para kepala badan, kepala dinas, dan camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mahulu.

Dalam sambutannya, Bupati Bonifasius menyampaikan hasil evaluasi SAKIP oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) terhadap kinerja Pemkab Mahulu tahun 2023. Mahulu mendapatkan nilai 52,20 dengan kategori CC (Cukup), yang menunjukkan masih banyak aspek yang perlu diperbaiki. Ia menegaskan bahwa posisi tersebut tidak boleh diterima begitu saja, tetapi harus menjadi pemicu untuk mencapai hasil yang lebih optimal.

“Jika daerah lain bisa meraih predikat lebih tinggi, maka kita pun harus mampu. Tidak ada alasan untuk stagnan atau berpuas diri dengan hasil yang belum optimal,” tegas Bonifasius.

Bupati menjelaskan bahwa target RPJMD tahun 2024 menetapkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan nilai SAKIP CC agar mencapai minimal 95 persen. Untuk itu, diperlukan upaya perbaikan serius dan berkelanjutan guna meningkatkan kinerja serta akuntabilitas pemerintahan daerah.

“Saya mengajak kita semua untuk menempuh langkah nyata dalam kegiatan ini. Perhatikan dengan seksama materi yang disampaikan oleh narasumber dan jangan segan untuk bertanya jika ada yang belum dipahami. Kita harus memastikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat diterapkan secara optimal,” tambahnya.

Bupati juga meminta Bagian Ortal untuk berperan aktif sebagai motor penggerak dalam peningkatan nilai SAKIP. Ia menekankan pentingnya pemahaman mendalam dalam penyusunan dokumen perencanaan dan pelaporan kinerja, bukan sekadar formalitas administratif.

“Saya harapkan pengawasan dan evaluasi implementasi SAKIP di seluruh OPD dilakukan lebih ketat dan sistematis. Jika ada OPD yang tidak menunjukkan perbaikan, saya minta Bagian Ortal segera memberikan bimbingan serta melaporkan kendala yang dihadapi kepada saya,” ujar Bonifasius.

Lebih lanjut, ia mendorong Bagian Ortal untuk proaktif, inovatif, dan solutif dalam menghadapi tantangan yang ada. Bonifasius menegaskan akan memantau langsung perkembangan implementasi SAKIP di setiap OPD dan tidak akan segan melakukan evaluasi bagi perangkat daerah yang tidak menunjukkan peningkatan kinerja.

“SAKIP bukan hanya sekadar penilaian administratif, tetapi bukti sejauh mana kita benar-benar bekerja untuk masyarakat. Saya ingin melihat hasil, bukan alasan,” tutupnya.[]

Redaks10

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com