Fasilitas Rusak, Aktivitas Nelayan Desa Lori Terganggu

PASER – Kamar pendingin nelayan di Desa Lori, Kecamatan Tanjung Harapan, Kabupaten Paser, yang dibangun melalui program Dinas Perikanan Kabupaten Paser, kini mangkrak dan tak lagi difungsikan.

Fasilitas yang seharusnya menjadi penopang aktivitas nelayan ini mengalami kerusakan teknis dan keterbatasan pasokan listrik. Akibatnya, operasional nelayan terganggu dan kualitas hasil laut berisiko menurun.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Paser, Rudiansyah, menjelaskan, kerusakan tersebut terjadi karena usia pakai dan mesin yang tidak lagi memadai.

“Tenaga listrik penggeraknya sebelumnya hanya mengandalkan genset sebelum masuknya PLN, sehingga agak berat biaya operasionalnya,” ujar Rudiansyah, Rabu (15/10/2025).

Ia menambahkan, kondisi mesin pendingin tidak mampu beroperasi 24 jam, membuat alat tersebut kini lebih sulit diperbaiki dibanding membeli baru. “Tidak berfungsi lagi, lebih berat diperbaiki dibanding dengan pengadaan baru. Sehingga, kami akan mencari opsi lain,” imbuhnya.

Kamar pendingin ini sebelumnya dimanfaatkan nelayan untuk menyimpan hasil laut agar kualitas ikan tetap terjaga. Namun kini, tanpa fasilitas memadai, nelayan terpaksa mengandalkan metode penyimpanan seadanya, meningkatkan risiko kerusakan mutu ikan sebelum sampai ke konsumen.

Sebagai solusi jangka panjang, pihak Dinas Perikanan berencana menjadikan Desa Lori sebagai Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di Kabupaten Paser. Usulan tersebut telah diajukan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, dengan harapan fasilitas yang memadai dapat dibangun, termasuk kamar pendingin, tempat pelelangan ikan, dan sarana pendukung lainnya.

“Kalau sudah disetujui oleh Kementerian, maka akan dibangun berbagai sarana dan prasarana seperti kamar pendingin, tempat pelelangan ikan, dan lain sebagainya,” jelas Rudiansyah.

Ia berharap pengusulan Desa Lori sebagai KNMP segera disetujui, sehingga kebutuhan fasilitas nelayan dapat terpenuhi dan sektor perikanan lokal kembali produktif. “Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa terealisasi, agar kebutuhan fasilitas dari para nelayan kita ini terpenuhi,” pungkasnya.

Kondisi kamar pendingin yang mangkrak ini sekaligus menjadi cermin tantangan pemerintah daerah dalam memastikan keberlanjutan program pemberdayaan nelayan. Tanpa perhatian serius terhadap perawatan dan pasokan energi, fasilitas strategis berisiko gagal dimanfaatkan, dan niat meningkatkan kesejahteraan nelayan terhambat. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com