Festival Erau 2025 Ajarkan Nilai Sejarah kepada Generasi Muda

KUTAI KARTANEGARA – Opening Ceremony Festival Erau Adat Kutai 2025 berlangsung meriah dengan pertunjukan drama kolosal bertajuk “Semangat Juang Sultan Aji Muhammad Idris: Mahkota di Ujung Pedang, Kisah Api Juang, Air Mata, dan Cinta di Tanah Mahakam.” Pertunjukan ini digelar oleh Yayasan Terminal Olah Seni dengan melibatkan ratusan peserta dari berbagai kalangan masyarakat.

Drama kolosal tersebut menampilkan perjalanan sejarah Sultan Aji Muhammad Idris, sosok raja yang tidak hanya dikenal sebagai penguasa, tetapi juga simbol keberanian, pengorbanan, dan cinta pada negeri. Kisah perjuangannya dihadirkan melalui perpaduan gerak tari teatrikal, musik tradisional, dan narasi yang menyentuh hati penonton.

Lebih dari 400 peserta terlibat dalam pementasan ini. Mereka berasal dari pelajar tingkat dasar, menengah, dan atas, serta perwakilan sanggar seni dan kelompok masyarakat di Kutai Kartanegara. Partisipasi lintas generasi ini menegaskan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat dalam melestarikan budaya lokal.

Dalam drama ini, Sultan Aji Muhammad Idris digambarkan sebagai raja yang lahir dari darah bangsawan, menjunjung tinggi marwah negeri, dan rela meninggalkan istana demi menjaga kehormatan bangsa. Kisah cintanya dengan Putri Doya Ratna Sari dari Tanah Wajo turut diangkat, menambah unsur romantis di balik perjuangan yang penuh pengorbanan.

“Drama kolosal ini bukan sekadar tontonan, melainkan doa, haru, dan kebanggaan masyarakat Kutai. Kami ingin menghadirkan karya yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga menyampaikan pesan sejarah dan nilai-nilai perjuangan,” ujar Deprianur, Founder Terminal Olah Seni, saat ditemui di Tenggarong, Minggu (21/09/2025).

Pertunjukan ini dirangkai dengan nuansa kekinian tanpa meninggalkan akar budaya Kutai. Gerak tari dikemas secara teatrikal, dipadukan dengan musik pengiring yang menghadirkan semangat zaman. Penonton diajak larut dalam suasana haru ketika Sultan memilih jalan pengorbanan, sekaligus kagum dengan visualisasi yang disuguhkan di atas panggung.

Festival Erau 2025 menjadi momentum penting untuk mengenalkan sejarah lokal kepada generasi muda sekaligus menjaga warisan budaya agar tetap hidup di tengah modernisasi. Dengan menampilkan kisah besar seorang raja dan putri yang setia mendampingi, pertunjukan ini berhasil membangkitkan rasa bangga masyarakat terhadap tanah Mahakam.

Semangat juang Sultan Aji Muhammad Idris diyakini akan terus abadi, menjadi inspirasi bagi generasi mendatang dalam menjaga marwah negeri dan melestarikan budaya Kutai. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa kesenian tradisional tetap relevan dalam menyampaikan pesan moral dan sejarah kepada publik modern. []

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com