Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
KUTAI TIMUR – Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, melontarkan ajakan kuat kepada generasi muda agar ambil peran aktif dalam pelestarian budaya lokal. Pernyataan ini disampaikan dalam pembukaan Festival Magic Land 2025 di Polder Ilham Maulana, Jumat (14/11/2025).
Ardiansyah menggambarkan generasi muda sebagai “penjaga bara” yang menentukan hidup atau matinya warisan seni dan sejarah Kutai Timur. Ia menekankan bahwa masa depan budaya daerah sangat bergantung pada kemampuan pemuda menjaga, mempelajari, dan mengembangkan nilai-nilai tradisi.
“Jangan sampai kemajuan teknologi, termasuk AI (kecerdasan buatan), membuat kita takut berkreativitas. Justru ini peluang bagi anak muda untuk menampilkan karya terbaik,” tegasnya.
Bupati juga mengapresiasi keterlibatan peserta muda dalam penyelenggaraan festival, khususnya ketika penghargaan budaya diberikan kepada mereka. Menurut Ardiansyah, hal ini menunjukkan regenerasi pelaku budaya di Kutai Timur bergerak positif.
Selain itu, ia menegaskan bahwa Pemkab Kutai Timur akan terus menyediakan ruang bagi kreativitas pemuda melalui kegiatan budaya dan berbagai fasilitas pendukung lainnya. Momentum Festival Magic Land 2025 disebut penting untuk memotivasi anak muda agar terus berinovasi tanpa melupakan akar identitas lokal.
“Perpaduan semangat pemuda dan teknologi digital bisa menjadi kekuatan besar dalam menjaga eksistensi budaya daerah. Dengan dukungan ruang kreasi yang memadai, kita berharap lahir lebih banyak karya budaya dari tangan-tangan muda,” imbuh Ardiansyah.
Festival Magic Land 2025 menegaskan bahwa masa depan budaya Kutai Timur berada di tangan generasi muda yang mampu memadukan kreativitas, teknologi, dan kecintaan terhadap tradisi. Melalui partisipasi aktif mereka, diharapkan budaya lokal tidak hanya bertahan, tetapi juga terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. []
Admin03
