Fluktuasi Air Sungai Barito, Desa Tepi Sungai Terdampak Banjir

MURUNG RAYA – Peningkatan debit air Sungai Barito mulai menimbulkan kekhawatiran. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Murung Raya menyampaikan peringatan dini potensi banjir setelah ketinggian air terpantau terus meningkat hingga masuk kategori darurat.

Kepala Pelaksana BPBD Murung Raya, Fitrianul Fahriman, menegaskan bahwa kondisi Sungai Barito saat ini harus menjadi perhatian serius. “Pada saat ini debit air Sungai Barito sudah masuk kategori darurat. Meteran air Dermaga Putir Sikan menunjukkan kenaikan yaitu 7,50 M,” ujarnya pada Jumat (12/09/2025).

Pantauan petugas memperlihatkan kenaikan debit air terjadi secara signifikan dalam waktu singkat. Pada Jumat dini hari pukul 01.33 WIB, tinggi air tercatat 7,20 meter. Selang beberapa jam, tepatnya pukul 05.20 WIB, angka itu meningkat menjadi 7,30 meter. Hingga pukul 11.39 WIB, ketinggian air naik lagi menjadi 7,50 meter dan terus bergerak hingga 7,60 meter pada sore harinya. Kondisi ini membuat status Sungai Barito resmi berada pada level darurat.

Fitrianul menjelaskan, dampak dari kenaikan debit air sudah mulai terasa. Sejumlah desa di bantaran Sungai Barito kini mulai terendam banjir. “Artinya bahwa ada daerah-daerah yang sudah kebanjiran. Beberapa desa di bantaran Sungai Barito sudah mulai terendam,” terangnya.

Situasi tersebut mendorong BPBD meminta pemerintah daerah di semua tingkatan untuk siaga. Camat serta kepala desa diminta terus memantau perkembangan air dan melakukan penanganan awal jika terjadi genangan yang membahayakan. “Berkenan Camat dan Kepala Desa/Lurah terus memantau fluktuasi air. Lakukan penanganan awal dalam penanggulangan bencana. Pastikan keselamatan warga, termasuk warga yang sakit,” tegas Fitrianul.

Selain itu, BPBD juga menekankan perlunya kesiapan membangun posko siaga banjir sebagai bagian dari upaya mitigasi. Posko tersebut diharapkan dapat menjadi pusat koordinasi sekaligus lokasi evakuasi sementara jika debit air terus meningkat. “Aktifkan posko siaga banjir jika dipandang perlu,” ujarnya.

Fitrianul menambahkan, langkah penanganan bencana tidak bisa dilakukan oleh BPBD saja. Ia menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor di lingkup pemerintah daerah. “Berkenan Sekban, para Kabid, pejabat eselon IV dan seluruh staf untuk ambil bagian dalam penanganan kebencanaan. Jalin komunikasi dengan pemerintah kecamatan, desa dan kelurahan,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, BPBD masih terus memantau perkembangan debit air di Sungai Barito. Masyarakat diimbau tetap waspada, mengamankan barang-barang berharga, dan segera melapor jika wilayahnya mulai terendam agar penanganan dapat dilakukan cepat dan terkoordinasi. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com