Fluktuasi Harga Ayam Resahkan Pasar Bauntung Banjarbaru

BANJARBARU – Pedagang ayam ras di Pasar Bauntung Banjarbaru, Kalimantan Selatan, mengeluhkan ketidakstabilan harga ayam potong yang disuplai oleh distributor. Kondisi tersebut membuat pedagang kesulitan menetapkan harga jual kepada konsumen.

Salah satu pedagang, Nor Hikmah, menyampaikan bahwa dalam setengah bulan terakhir harga ayam potong terus mengalami fluktuasi yang tidak menentu. “Harganya turun naik, kalau akhir pekan naik, kalau hari biasa turun, tetapi harganya biasa saja,” ujar Nor Hikmah, pedagang ayam potong di Pasar Bauntung Banjarbaru, Jumat (25/7/2025).

Menurutnya, fluktuasi harga saat ini berbeda dibandingkan sebelumnya. Bila harga sudah naik biasanya akan terus naik, namun kali ini harga bisa turun kembali dalam waktu singkat. “Biasanya kalau harga ayam Rp50 ribu masih bisa dikurangi karena harganya dari distributor sudah turun, kalau ini harganya tidak stabil. Jadi jualnya juga bingung. Kadang pun harganya Rp55 ribu per ekor,” ungkapnya.

Ketidakstabilan harga ayam potong tersebut berdampak pada penurunan jumlah pembeli. Nor Hikmah menyebutkan bahwa ia hanya mampu menjual sekitar 20 ekor ayam per hari, jauh berkurang dibandingkan saat harga stabil. “Biasanya kalau harga turun bisa sampai 30 sampai 35 ekor per hari. Ramainya cuman hari Sabtu dan Minggu, itu pun kadang-kadang saja, bisa juga Sabtu sepi, Minggu baru ramai,” imbuhnya.

Melihat kondisi tersebut, Hikmah berharap Pemerintah Kota Banjarbaru dapat melakukan intervensi pasar guna menjaga kestabilan harga. “Harapannya ayam ini kalau naik, naik aja, turun-turun saja, ya distabilkan harganya. Jangan naik turun jadi bingung jualnya,” tutupnya.

Berdasarkan pantauan harga di Pasar Bauntung Banjarbaru, harga ayam potong per kilogram mengalami penurunan dari semula Rp24.500 menjadi Rp23.000. Sementara itu, harga ayam potong per ekor masih berkisar antara Rp50.000 hingga Rp55.000 tergantung ukuran dan kondisi pasar.

Salah satu pembeli asal Guntung Paikat, Swarsini, juga mengakui bahwa harga ayam memang tidak stabil. Meski pada hari biasa cenderung lebih murah, namun harga kembali naik saat akhir pekan. “Tadi beli ayam Rp50 ribu per ekor, kalau mahal biasa Rp50 ribu lebih,” ucap Swarsini yang mengaku rutin membeli ayam di pasar tersebut. “Iya sering beli ayam. Kalau enggak ke pasar, nanti dibawakan ke rumah karena sudah langganan,” tambahnya. []

Redaksi10

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com