Fungsi Trotoar Hilang, Warga Desak Penertiban di Pangkalan Bun

KOTAWARINGIN BARAT – Sejumlah warga di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), menyuarakan keresahan mereka terhadap kondisi trotoar yang kian jauh dari fungsi utamanya sebagai jalur bagi para pejalan kaki. Mereka mendesak Pemerintah Kabupaten Kobar agar segera mengembalikan fungsi trotoar seperti semula dan melakukan penertiban terhadap pedagang yang menggunakan fasilitas publik tersebut sebagai lapak dagangan.

Pantauan warga menunjukkan bahwa sebagian besar trotoar di wilayah Kota Pangkalan Bun telah berubah menjadi tempat berjualan. Hal ini terlihat di beberapa ruas jalan utama, seperti Jalan Pangeran Antasari, Jalan Iskandar, Jalan HM Rafii, Jalan Sutan Syahrir, serta kawasan Bundaran Pancasila. Warga menilai kondisi tersebut telah berlangsung cukup lama dan semakin dibiarkan tanpa penanganan yang jelas.

Handoyo, warga Kelurahan Sidorejo, menyampaikan bahwa saat ini trotoar di Jalan Pangeran Antasari telah kehilangan fungsinya. Ia menyebut bahwa jalur tersebut kini dipenuhi oleh lapak pedagang kaki lima, bahkan sebagian besar ruang trotoar digunakan oleh pemilik toko untuk memajang barang dagangan mereka. “Parah di jalan Pangeran Antasari, di depan Pasar Indra Sari sebelah kanan nyaris trotoar dipenuhi barang dagangan pemilik toko,” ujarnya.

Handoyo mengaku dirinya kerap berolahraga pagi bersama istrinya, namun keberadaan pedagang yang menduduki trotoar membuat mereka terpaksa berjalan di tepi jalan. Ia berharap agar trotoar bisa difungsikan kembali agar warga merasa nyaman dan aman saat berjalan kaki. “Seandainya dikembalikan ke fungsinya, maka warga dapat nyaman ketika jalan-jalan pagi,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa pada malam hari, trotoar nyaris tidak bisa dilewati, terutama dari kawasan Pasar Indra Kencana hingga Pasar Indra Sari, serta di sekitar taman kota Bundaran Pancasila, Jalan Pramuka Kusuma Yudha, dan jalan utama lainnya. Handoyo menekankan pentingnya penataan terhadap para pedagang agar Kota Pangkalan Bun kembali ramah bagi pejalan kaki. “Kalau tidak lekas ditertibkan maka akan menjadi pembenaran. Penataan pedagang sangat penting agar jalan di Kota Pangkalan Bun dapat nyaman dilewati pejalan kaki,” harapnya.

Sementara itu, warga lainnya, Ratna, menyatakan bahwa keberadaan pedagang kaki lima di beberapa titik memang tidak terlalu mengganggu. Namun, ia menyoroti keberadaan toko-toko besar yang menaruh barang hingga ke trotoar, termasuk toko material dan mesin. “Tetapi saya dengar akan ada penertiban pedagang yang diminta Bupati Kobar tetapi hingga saat ini pelaku usaha besar banyak menggunakan trotoar untuk menaruh dagangan mereka. Sebaiknya segera ditertibkan saja,” ujarnya.

Warga berharap agar pemerintah daerah segera mengambil langkah nyata untuk mengatasi persoalan ini, demi kenyamanan dan keselamatan para pejalan kaki serta wajah kota yang lebih tertib dan bersih. []

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X